Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), mengalami pertumbuhan kinerja hingga akhir kuartal III/2022. AMRT mencatatkan kenaikan laba bersih maupun pendapatan seiring dengan ekspansi gerai yang berlanjut.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan neto AMRT mencapai Rp72,13 triliun pada per September 2022, naik 14,91 persen dibandingkan dengan Rp63,17 triliun yang diperoleh di Januari—September 2021.
Kenaikan pendapatan AMRT juga diikuti dengan naiknya beban pokok pendapatan menjadi Rp57,32 triliun, dari Rp50,22 triliun pada akhir kuartal III/2022 atau naik 14,14 persen yoy. Meski demikian, perusahaan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 15,37 persen yoy menjadi Rp14,81 triliun dan laba usaha naik 36,80 persen yoy menjadi Rp2,33 triliun.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT melesat 58,18 persen menjadi Rp1,75 triliun, dari sebelumnya Rp1,10 triliun per September 2021.
Rapor hijau Alfamart selama sembilan bulan 2022 sejalan dengan aktivitas investasi yang meningkat. AMRT melaporkan kas neto yang yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp3,67 triliun, meningkat 49,5 persen dibandingkan dengan Rp2,45 triliun yang digelontorkan untuk investasi dalam kurun Januari—September 2021.
Total liabilitas pada akhir September 2022 berada di posisi Rp19,88 triliun atau meningkat dari posisi akhir 2021 sebesar Rp18,50 triliun dan ekuitas AMRT pada 30 September 2022 berada di angka Rp9,98 triliun, turut meningkat dari posisi 31 Desember 2021 Rp8,98 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, total aset AMRT di akhir September 2022 mencapai Rp29,86 triliun, meningkat dari posisi akhir 2021 sebesar Rp27,49 triliun. Kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan aset hak guna menjadi Rp6,09 triliun dari Rp5,59 triliun dan aset tetap yang menjadi Rp7 triliun dari Rp6,46 triliun di akhir 2021.