Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Mulai Stabil, Investor Tetap Was-Was Efek Domino Kebangkrutan FTX

Harga Bitcoin naik 0,65 persen selama 1 jam terakhir dan masih berada di bawah level US$16.000, tepatnya pada US$15.880,23.
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga aset – aset kripto terpantau stabil setelah sempat anjlok menyusul aksi jual investor akibat kejatuhan bursa kripto FTX. Meski demikian, investor juga tengah bersiap menghadapi volatilitas selanjutnya seiring dengan potensi kebangkrutan beberapa perusahaan kripto.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (22/11/2022), harga Bitcoin naik 0,65 persen selama 1 jam terakhir dan masih berada di bawah level US$16.000, tepatnya pada US$15.880,23. Harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tersebut mendekati level terendahnya sejak November 2020.

Sementara itu, harga aset kripto lain seperti Ether, Solana, Cardano, dan Dogecoin tercatat menguat pada kisaran 0,02 persen hingga 0,88 persen.

Pasar aset kripto tengah mencermati potensi efek domino dari kebangkrutan bursa kripto FTX yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried. Broker aset digital Genesis juga dihadapkan pada peluang mengalami kebangkrutan jika tidak dapat menggalang dana dalam waktu dekat.

Sementara lembaga pinjaman aset kripto BlockFi Inc juga tengah dirundng kesulitan mempertahankan usahanya.

Administrator yang ditugaskan untuk mengurus proses kebangkrutan FTX, menemukan jika perusahaan Sam Bankmen itu berhtang kepada kreditur – kreditur utama sebesar US$3,1 miliar. Hutang ini semakin meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa perusahaan – perusahaan aset kripto lainnya berpotensi mengikuti kejatuhan FTX.

Chief Global Strategist BCA Research Inc Peter Berezin dalam risetnya menyebutkan kolapsnya FTX menyerupai kejatuhan Enron dibandingkan Lehman Brothers. 

Ia juga menambahkan sektor aset kripto saat ini dibangun pada fondasi ringkih yaitu keserakahan dan penipuan yang .

“Kami masih menargetkan harga Bitcoin pada kisaran US$5.000 dalam jangka panjang,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan resmi menghentikan perdagangan aset kripto Token FTX menyusul bangkrutnya perusahaan pembuat aset kripto tersebut.

Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko dalam keterangan resminya menjelaskan langkah ini ditempuh setelah Token FTX mengajukan kebangkrutan ke pengadilan Amerika Serikat. Akibatnya, masyarakat melakukan penarikan besar-besaran dan harga Token FTX terus turun secara drastis

Bappebti melakukan penghentian perdagangan menyusul kejatuhan FTX ke dalam krisis pada 11 November 2022 silam.

“Saat ini, FTX dalam proses mengajukan status bangkrut di sistem pengadilan Amerika Serikat. Terkait hal itu, banyak nasabah melakukan penarikan dari FTX secara besar-besaran dan menyebabkan harganya turun drastis,” jelas Didid.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper