Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Positif, Pilah-Pilih Saham Emiten Tambang Grup Bakrie BUMI, BRMS, dan ENRG 

Saham Grup Bakrie BUMI, BRMS, dan ENRG mencetak kinerja positif. Sahamnya mendapat rekomendasi beli dari analis.
Ilustrasi. Kinerja Positif, Pilah Pilih Saham Emiten Tambang Grup Bakrie BUMI, BRMS, dan ENRG 
Ilustrasi. Kinerja Positif, Pilah Pilih Saham Emiten Tambang Grup Bakrie BUMI, BRMS, dan ENRG 

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan 2022. Analis memberikan rekomendasi beli pada ketiganya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, BUMI mencetak total penjualan US$1,39 miliar atau setara Rp21,8 triliun (kurs Jisdor Rp15.652 per dolar AS) pada 9 bulan 2022. Penjualan BUMI ini melesat 109,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$666,18 juta.

Adapun, dari capaian tersebut, BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$365,4 juta atau setara Rp5,72 triliun hingga September 2022, dibandingkan dengan September 2021 yang sebesar US$63,7 juta.

Selanjutnya, BRMS berhasil meningkatkan produksi emasnya sebesar 26 persen tahun ini dari tahun lalu. Produksi emas CPM naik dari 98 kg di sembilan bulan 2021 menjadi 124 kg di sembilan bulan 2022. Dengan demikian, pendapatan BRMS dari penjualan emasnya meningkat sebesar 28 persen dari US$5,6 juta sepanjang tiga kuartal 2021 menjadi US$7,2 juta di sembilan bulan 2022.

Adapun, Laba Bersih Perusahaan juga naik sebesar 5 persen dari US$6,1 juta sepanjang tiga kuartal 2021 menjadi US$6,4 juta sepanjang tiga kuartal 2022.

Selain itu, emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mencetak pendapatan dari penjualan mencapai US$344,00 juta naik persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp832,14 miliar.

Dari catatan tersebut ENRG masih mampu meraup laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 138 persen persen dari sebesar US$18,51 juta pada sembilan bulan 2021, menjadi sebesar US$44,14 juta pada sembilan bulan 2022.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebutkan, untuk jangka pendek ketiganya masih bisa Trading Buy.

“BUMI dan BRMS masih cenderung pada fase koreksi, sementara untuk ENRG sendiri tren naik sedang berlangsung cukup kuat dengan peningkatan volume yang terjadi lebih tinggi hari Rabu lalu,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (3/11/2022).

Ivan pun memberikan target harga pada masing-masing saham BUMI di Rp200, BRMS di Rp197, dan ENRG di Rp410.

Mengutip data Bloomberg, sampai dengan penutupan perdagangan Kamis (3/11/2022), harga saham BUMI terpantau turun 0,55 persen atau 1 poin ke Rp180. Selanjutnya, saham BRMS turun 0,57 persen atau 1 poin ke Rp173. Sementara itu, saham ENRG menguat 3,68 persen atau 14 poin ke Rp394.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper