Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global mengalami penurunan beberapa bulan terakhir lantaran ditekan penguatan dolar AS. Hal ini justru menjadi pendorong permintaan emas ke PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dalam tiga bulan terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (12/10/2022), harga emas Comex tercatat turun 8,7 poin atau 0,52 persen ke US$1.677,30 per troy ons. Sementara itu harga emas Spot naik tipis 3,01 poin atau 0,18 persen ke US$1.669,35 per troy ons.
Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan meskipun harganya turun, emas masih menjadi salah satu pilihan investasi utama bagi masyarakat mengingat sifatnya sebagai investasi safe haven.
Berdasarkan data penjualan tiga bulan terakhir, penurunan harga emas memberikan dampak yang cukup baik bagi penjualan emas Antam Logam Mulia yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Tercatat, persentase peningkatan penjualan sebesar 48 persen pada tiga bulan terakhir. Peningkatan penjualan ini menggambarkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap investasi emas logam mulia masih tetap tinggi, serta memperlihatkan bahwa para pelanggan masih setia terhadap produk-produk Antam Logam Mulia," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (12/10/2022).
Momentum ini juga dimanfaatkan Perusahaan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sangat penting untuk berinvestasi pada Emas Antam Logam Mulia.
Baca Juga
Sebagai informaso hingga semester I/2022, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 65 persen terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan sebesar Rp12,28 triliun. Tercatat pada semester I/2022 volume penjualan logam emas mencapai 13,47 ton, tumbuh jika dibandingkan capaian penjualan pada semester I/2021 sebesar 13,34 ton.
"Kami optimis dengan sifat emas sebagai instrument investasi safe haven, emas akan tetap menjadi kontributor yang solid terhadap kinerja Perusahaan di akhir tahun 2022," imbuh Syarif.