Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (7/10/2022) di zona merah dengan pelemahan 1,14 persen ke posisi 586,96. Pergerakan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 6,78 poin dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Indeks sempat bergerak di level terendah 586,19 dan tertinggi 593,79.
Dari 27 konstituen, hanya 6 saham yang ditutup di zona hijau, 1 saham stagnan, sementara 20 saham lainnya parkir di zona merah.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menjadi saham dengan penurunan terdalam di antara konstituen indeks Bisnis-27 dengan pelemahan 2,89 persen atau 275 poin ke harga 9.250 per saham.
Saham dengan kapitalisasi terbesar PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ikut terseret ke zona merah pada penutupan perdagangan, dengan koreksi 2,67 persen ke posisi 8.200 per saham.
Selanjutnya ada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang turun 2,51 persen sehingga parkir di 2.330 dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menyusul dengan koreksi 2,37 persen sehingga parkir di 825.
Baca Juga
Saham-saham lain penghuni indeks yang juga ditutup di zona merah di antaranya adalah TBIG, ASII, TLKM, dan BBRI dengan penurunan masing-masing sebesar 2,15 persen, 1,89 persen, 1,81 persen, dan 1,55 persen.
Sementara itu, segelintir saham indeks Bisnis-27 yang menguat adalah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang naik 1,42 persen ke level 4.290, kemudian disusul PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) sebesar 1,12 persen ke harga 6.800.
Saham-saham lain yang menguat adalah BMRI, ADRO, UNTR dan ANTM masing-masing naik sebesar 1,07 persen, 0,98 persen, 0,46 persen, dan 0,26 persen. Adapun saham yang ditutup stagnan adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) di level 3.890 per saham.
Pergerakan indeks Bisnis-27 sejalan dengan IHSG ditutup terkoreksi 0,70 persen sehingga parkir di 7.026,78. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.008,14 sampai dengan 7.081,02.
Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh koreksi saham-saham sektor transportasi sebesar 1,13 persen, kemudian saham-saham sektor finansial turun 0,73 persen, dan teknologi turun 0,72 persen. Saham-saham yang tergabung dalam sektor infrastruktur juga tuurn 1,29 persen dan properti melemah 0,68 persen.