Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham BBCA, BBRI, BMRI, BBNI & BBTN pada Kuartal IV/2022

Saham perbankan masih overweight karena pertumbuhan top line yang stabil, permodalan kuat dan mitigasi risiko yang baik.
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis kompak menyematkan rating overweight untuk saham sektor perbankan di Indonesia didukung katalis yang mengerek kinerja hingga akhir 2022.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo menjelaskan, saham perbankan disukai karena likuiditas yang besar, kemampuan mengembangkan aset terutama dengan imbal hasil tinggi, dan neraca serta kualitas aset yang sehat.

“Kami mempertahankan rating overweight di sektor perbankan dengan BBRI, BMRI dan BBCA sebagai pilihan utama kami,” ujarnya dalam riset, Rabu (5/10/2022).

Dia menambahkan, secara umum pertumbuhan top line stabil, sedangkan laba berada sedikit di atas perkiraan konsensus.

Sementara itu, Tim Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi dan Jonathan Guyadi menyatakan, bank-bank besar memiliki modal yang lebih kuat dan untuk memitigasi risiko penurunan kualitas aset.

“Kami mempertahankan rating overweight pada sektor perbankan dan melakukan roll over valuasi kami ke 2023,” paparnya dalam riset, Rabu (5/10/2022).

Bank-bank besar seperti BBRI dan BMRI masih tetap akan mengungguli bank-bank kecil, bank digital, serta bank dengan keunggulan berupa rekam jejak yang lebih baik dalam manajemen kualitas aset, permodalan yang kuat, dan penetrasi segmen dengan imbal hasil tinggi.

Adapun risiko downside saham sektor perbankan mencakup pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan, pertumbuhan NIM dan pinjaman di bawah ekspektasi, dan biaya kredit yang lebih tinggi.

Di sisi lain, Tim Analis NH Korindo Sekuritas menjelaskan, investor tengah mengharapkan kuartal IV/2022 sebagai periode pemulihan pasar saham setelah mengalami tekanan pada September 2022.

“Pelaku pasar juga mulai mengantisipasi earning results dari big four bank dan sejumlah konsumer di akhir Oktober ini,” terangnya.

Mirae Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham BBRI dan BBNI dengan target harga masing-masing Rp6.100 dan Rp10.900 per saham dengan potensi upside hingga 31,5 persen. Sedangkan saham BBCA mendapat rating hold di target harga Rp9.000 per saham, disusul saham BMRI dengan trading buy dengan target harga senilai Rp11.000.

Samuel Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN dengan target harga kisaran Rp5.800 hingga Rp11.500. Adapun saham BBCA dilabel hold dengan target harga Rp9.400.

Pada penutupan perdagangan Rabu, (5/10/2022) IDX Finance tercatat naik 0,069 persen ke level 1.488,36. Secara year-to-date (ytd), saham sektor finansial tersebut turun tipis sebesar 4,28 persen.

Saham BBRI terkoreksi paling dalam sebesar 2,16 persen ke posisi Rp4.540 per saham, disusul BBTN dan BBCA yang turun masing-masing 1,67 persen dan 1,17 persen.

Saham BBNI ditutup stagnan pada Rp8.850, sedangkan saham BMRI terkerek 0,54 persen menjadi Rp9.275 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper