Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan(OJK) mengubah meningkatkan target himpunan dana di pasar modal dari tingginya jumlah emiten yang bakal IPO di pipeline sampai dengan akhir tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan bahwa Hingga 30 September 2022, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi mencapai Rp175,34 triliun, dengan adanya 48 emiten baru.
Sementara itu, Inarno mengatakan, di pipeline masih ada rencana 90 penawan umum dengan nilai Rp61,31 triliun.
“Melihat pipeline, saat ini rising fund sudah mencapai target di 2022, saat ini sudah mencapai Rp175,34 triliun. Karena itu sampai akhir tahun kita menaikkan target kita menjadi Rp182,5 triliun untuk raising fundnya,” jelas Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulan September 2022, Senin (3/10/2022).
Dari sisi kinerja, emiten tercatat juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dari 722 emiten listing saham yang telah menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2022, sebanyak 479 emiten atau 66,34 persen menunjukkan peningkatan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 22,97 persen yoy dan peningkatan laba sebesar 74 persen yoy.
Adapun, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara month to date (mtd) terpantau menurun 1,92 persen ke level 7.040,80. Inarno menjelaskan, koreksi ini terjadi seiring dengan koreksi signifikan pada pasar global.
Baca Juga
Kinerja yang cukup baik tersebut terlihat dari aliran dana asing yang masih ke pasar modal Indonesia. Hingga 30 September 2022 investor nonresiden mencatatkan inflow ke pasar saham sebesar Rp3,05 triliun.
Dengan demikian, jumlah dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia secara year to date (ytd) adalah sebesar Rp69,47 triliun. Sementara itu, IHSG tercatat menguat 6,98 persen ytd.