Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) akan memulai proses penanaman kembali atau replanting pada tahun depan untuk menjaga produktivitas tanaman dan menggenjot kinerja perusahaan.
Direktur DSNG Albertus Hendrawan K. mengatakan, perusahaan memiliki total area lahan tertanam sebanyak 112.800 hektare yang terdiri atas 84.500 hektare inti sawit dan 28.300 hektare tanaman plasma sawit.
Ia mengatakan, mayoritas umur tanaman sawit perusahaan berada di usia prima, sehingga produksi sawit perusahaan pun menjadi optimal.
“Sebanyak 72 persen dari total area tertanam merupakan tanaman usia prima dengan rata–rata usia 13,7 tahun. Dengan umur tanaman prima pada 8–18 tahun, maka kelanjutan pertumbuhan produksi sawit perusahaan akan baik,” jelasnya dalam acara Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022).
Guna menjaga keberlanjutan pertumbuhan produksi, DSNG akan memulai proses penanaman kembali atau replanting pada 2023 mendatang. Untuk target awal, perusahaan akan melakukan replanting pada lahan tertanam seluas 500 hektare.
Albertus menuturkan, target awal tersebut sekaligus merupakan uji coba replanting yang dilakukan perusahaan. Hal tersebut agar ke depannya DSNG mampu mengantisipasi kendalakendala yang mungkin muncul pada proses replanting.
Baca Juga
Proses penanaman kembali juga dilakukan dengan bibit sawit yang berkualitas baik. Pada 2020 lalu, DSNG telah membentuk joint venture dengan Verdant Bioscience untuk mengembangkan benih kelapa sawit premium untuk digunakan pada lahan perusahaan.
“Dengan bibit kualitas unggul, kami harapkan hasil produksi ke depannya akan berkualitas bagus dan terus mengalami kenaikan,” jelas Albertus.
Sepanjang semester I/2022, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp3,8 triliun, naik sebesar 14,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,3 triliun. Penjualan segmen kelapa sawit berkontribusi 80 persen dari total pendapatan semester I 2022.
Segmen kayu juga menunjukkan kinerja yang positif dengan peningkatan pendapatan sebesar 33 persen menjadi Rp782 miliar, ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Profitabilitas DSNG juga meningkat secara substansial dengan laba tercatat sebesar Rp 467 miliar, naik 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan marjin laba 12 persen, hampir dua kali lipat marjin tahun sebelumnya.