Bisnis.com, JAKARTA - Indeks High Dividen 20 disebut berpotensi menembus level tertinggi sepanjang masa atau all-time high yakni 564,132, sehingga dapat melanjutkan tren kenaikan dengan target 580-600.
Head Of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata menyebut secara teknikal potensi tersebut diperoleh dari hasil break out dari pola turun parallel channel yang konsolidasinya terbentuk sejak tiga bulan lalu. Beberapa rekomendasi saham emiten dalam indeks High Dividen 20 adalah ANTM, ASII, CPIN, HEXA, dan UNVR.
PT Aneka Tambang Tbk.
Liza mengatakan ANTM memulai tren naik baru sejak rebound dari support jangka panjang diseputar Rp1.500 hingga Rp1.530. Terlebih didukung oleh Moving Averange (MA)10 dan MA20 yang sudah goldencross.
"Harga sekarang bermain di atas MA10 & MA50 menunjukkan kekuatan tren naik ini mulai stabil," ujar Liza kepada Bisnis pada Senin (8/8/2022).
Para investor dapat mulai beli selepas ANTM breakout level Rp2.100 dengan tarhet di area Rp2.250 hingga Rp2.300. Stoploss dilakukan pada level Rp1.950.
PT Astra International Tbk.
ASII disebut membuka jalan penguatan menuju target Rp7.650 hingga Rp7.700 atau setara dengan level previous high pada akhir april lalu. Average Up dapat dilakukan diatas Rp6.800 dan Rp7.000. Sementara support berada di level Rp6.650 hingga Rp6.525.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
CPIN disebut harus bisa tembus ke atas resistance penting Rp5.950 hingga Rp6.000 dalam rangka mematahkan tren turun jangka panjang. Hal tersebut akan membuka jalan bagi CPIN menuju target jangka pendek yakni Rp6.000 hingga Rp6.050 ATAU Rp6.200.
Stoploss dilakukan jika closing dibawah Rp5.600.
PT Hexindo Adiperkasa Tbk.
HEXA disebut perlu breakout ke atas level Rp6.325 atau level average up. Hal ini sebagai upaya menuju target di level Rp6.600 atau Rp7.000 atau Rp7.100-Rp7.200 lebih leluasa.
Stoploss dilakukan apabila support MA20 dan MA50 turun ke bawah level Rp6.150.
PT Unilever Indonesia Tbk.
UNVR berpotensi menuju target Rp4.990-Rp5.000/Rp5.100/Rp.5.500 selepas resistance MA20 dan MA50 pada angka Rp4.800. Stoploss dapat dilakukan pada level Rp4.600
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.