Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Mulai Reli Pascaputusan The Fed, Pertanda Bull Run?

Banyak analis yang tidak memprediksi kenaikan harga kripto di tengah situasi The Fed yang menaikkan suku bunga acuan dan ekonomi AS yang masuk masa resesi.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lain terpantau cenderung menguat setelah keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan.

Berdasarkan data coinmarketcap.com pada Sabtu (30/7/2022), harga Bitcoin terpantau naik hingga US$23.809 per keping. Sementara itu, harga aset kripto lain seperti Ether naik ke posisi US$1.715, Cardano menguat ke US$0,5224, dan Solana ke posisi US$41,91.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan banyak analis yang tidak memprediksi kenaikan harga kripto di tengah situasi The Fed yang menaikkan suku bunga acuan dan ekonomi AS yang masuk masa resesi.

Selain pasar kripto, tren penguatan ini juga dirasakan di pasar saham yang mengalami kenaikan tertinggi beberapa hari terakhir. Menurut Afid, hal ini dikarenakan pasar melihat pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell yang kemungkinan akan mengerem kenaikan suku bunga acuan selepas September mendatang.

"Investor percaya bahwa The Fed akan memegang janjinya setelah melihat pertumbuhan ekonomi tahunan AS yang masih buruk -0,9% pada kuartal II 2022. Mereka yakin, The Fed tidak akan lagi mengerek bunganya dengan agresif demi mencegah ekonomi AS dari jurang resesi yang semakin dalam," kata Afid dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (30/7/2022).

Afid melanjutkan, meski ekonomi AS tampak menuju resesi, tetapi sulit untuk memprediksi kinerja pasar kripto dalam beberapa minggu ke depan. Menurutnya, kali ini terjadi anomali pergerakan pasar kripto.

Umumnya, pasar akan mengalami tekanan ketika ada pengumuman penting seperti kenaikan suku bunga acuan The Fed dan kinerja buruk ekonomi AS.

Menurutnya, saat ini selera investor tampak meningkat setelah kabar buruk soal makroekonomi yang telah banyak diprediksi sebelumnya oleh para analis. Namun, pasar kripto perlu menanti lebih lama lagi untuk mengalami bull run.

“Dengan kata lain, tunggulah kebijakan suku bunga rendah berikutnya, jikalau memang resesi terjadi atau ketika kelak inflasi di AS sesuai sasaran The Fed, yakni 2 persen," ungkapnya.

Dari sisi analisis teknikal, investor sepertinya sedang rajin membawa harga Bitcoin menembus level US$24.000. Pasalnya, jika harga Bitcoin menembus level tersebut, maka ada kemungkinan akan terus melaju setidaknya hingga titik US$25.254.

Terlebih, sinyal-sinyal bullish juga terlihat di pasar derivatif Bitcoin. Data terakhir di pasar opsi Bitcoin menunjukkan open interest investor di level US$25.000. Ini merupakan indikasi bahwa investor berharap harga BTC bisa menyentuh tingkatan tersebut atau bahkan lebih tinggi dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper