Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4.
Pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022), saham TPIA naik 0,79 persen atau 75 poin menjadi Rp9.550. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp206,55 triliun.
Sepanjang 2022, saham TPIA naik 30,38 persen. Dengan asumsi rasio stock split 1:4, maka jika saham TPIA Rp10.000 akan menjadi Rp2.500 per saham. Namun, harga pelaksanaan ini tentunya masih menunggu persetujuan RUPSLB dan proses lainnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/7/2022), TPIA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 5 Agustus 2022 di Wisma Barito Pacific Tower B, Jakarta Barat.
“Mata acara rapat adalah persetujuan pemecahan nilai nominal saham dan perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 anggaran dasar perseroan, serta persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan,” kata manajemen TPIA.
Sebagai catatan, terakhir kali TPIA melakukan stock split adalah November 2017. Ketika itu, perseroan mendapat restu pemegang saham untuk stock split dengan rasio 1:5, atau nilai nominal saham yang semula bernilai Rp1.000 per saham dipecah menjadi Rp200 per saham.
Baca Juga
Per 30 April 2022, susunan pemilik saham saham TPIA adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang mengendalikan 34,63 persen, SCG Chemcials mengempit 30,57 persen saham, Prajogo Pangestu menggenggam 7,78 persen, Marigold Resources Pte mengantongi 3,92 persen, PT Top Invetment mendekap 15 persen, dan publik memiliki 8,1 persen saham.
Selain stock split, TPIA juga melakukan aksi korporasi lain seperti penawaran obligasi. Saat ini, TPIA melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical tahap I tahun 2022 hingga Rp2 triliun.
Rencana penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB obligasi berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp8 triliun.
"Dana bersih yang diperoleh dari hasil obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi, dan biaya operasional untuk kegiatan usaha," tulis manajemen TPIA, Rabu (13/7/2022).
Obligasi yang akan diterbitkan TPIA ini terdiri dari tiga seri, yaitu obligasi seri A, seri B, dan seri C. Obligasi seri A memiliki tenor lima tahun sejak tanggal emisi, seri B dengan jangka waktu 7 tahun, dan seri C dengan tenor 10 tahun.