Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Cuan Medco Energi (MEDC), Target Harga Saham Rp870

Medco Energi (MEDC) berpotensi mencatatkan kinerja cemerlang seiring pergerakan harga minyak global.rnrn 
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mendapat rekomendasi beli oleh Mirae Asset Sekuritas dengan target harga Rp870 dan potensi upside 51,3 persen.

Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menjelaskan, sektor minyak dan gas Indonesia kini dinilai overweight. MEDC pun menjadi pilihan utama karena sejumlah alasan.

“Kami lebih memilih MEDC sebagai pilihan utama karena melihat potensi pertumbuhan pendapatan dari kenaikan harga minyak, dan diversifikasi pendapatan melalui usaha ketenagalistrikan dan komoditas mineral,” papar Juan dalam hasil risetnya, Selasa (12/7/2022).

Selama 2022, MEDC tercatat menorehkan kinerja cemerlang seiring dengan peningkatan harga minyak.

Sebagai informasi, pada kuartal I/2022 MEDC mencatatkan laba bersih yang moncer mencapai 2.200 persen secara tahunan, dari US$3,9 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi US$90,51.

Selain itu, MEDC juga mengakuisisi ConocoPhillips yang turut mendongkrak laba bersih perseroan.

Lebih lanjut, Juan mengungkapkan rekomendasi ini juga didasari pasokan minyak yang ketat karena produksi sedang melemah, stok minyak yang terbatas di pihak OPEC, dan potensi permintaan yang lebih tinggi di China.

Sepanjang semester I/2022, harga minyak global telah melonjak 61 persen secara tahunan di kisaran US$105 per barel.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (12/7/2022) harga minyak WTI Crude Oil telah mengalami penurunan 2,76 persen menjadi US$101,22 per barel, sedangkan Brent Crude Oil turun 2,28 persen menjadi US$104,66 per barel.

Peningkatan harga minyak mentah global tersebut didorong oleh dua faktor, yakni adanya pemulihan secara bertahap di sisi permintaan karena adanya pelonggaran pembatasan sosial yang dilakukan di banyak negara, serta gangguan pasokan imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

“Pasar komoditas telah terpukul dalam beberapa minggu terakhir karena kebijakan moneter yang lebih ketat oleh bank sentral telah meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah,” imbuh Juan.

Ditambah lagi, inflasi yang melonjak telah membuat The Fed berlaku bullish dengan menaikkan suku bunga sebesar 125bps.

Hal ini diyakini memicu kekhawatiran terjadinya perlambatan ekonomi, sehingga akan memangkas permintaan minyak mentah dan menyebabkan surplus pada neraca global.

Adapun risiko investasi mencakup harga minyak mentah yang lebih rendah dari perkiraan, serta adanya perubahan regulasi. 

Pada penutupan perdagangan BEI hari ini, Selasa (12/7/2022), saham MEDC terpantau parkir di zona hijau, terkerek 0,87 persen atau 5 poin ke level 580. 

Saham dengan kapitalisasi pasar Rp14,58 triliun tersebut sepanjang hari bergerak di kisaran 570 hingga 585, dengan transaksi 43,72 juta saham senilai Rp25,28 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper