Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (21/6/2022) mendatang, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Minggu (19/6/2022), pemerintah akan menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN03220921 (new issuance), SPN12230622 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0093 (reopening), FR0092 (reopening), dan FR0089 (reopening).
Target indikatif dari lelang SUN 21 Juni 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun.
Hasil lelang SUN pada tahun 2022 cenderung fluktuatif hingga pertengahan Juni ini. Pada lelang SUN perdana yang diadakan pada 2 Januari 2022, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp77,57 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp25 triliun.
Jumlah penawaran kemudian mengalami kenaikan pada lelang edisi 18 Januari 2022. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp84,84 triliun dan menyerap Rp25 triliun diantaranya.
Pada lelang 2 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan setelah pemerintah menghimpun Rp72,07 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp25 triliun.
Hasil lelang 15 Februari 2022 mengalami kenaikan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp76,77 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp23 triliun.
Fluktuasi tersebut berlanjut pada lelang edisi 1 Maret lalu dengan hasil penawaran Rp61,51 triliun dan penyerapan Rp19 triliun. Hasil lelang kemudian kembali menurun pada edisi 15 Maret lalu dengan total penawaran Rp49,16 triliun dan serapan sebanyak Rp17,25 triliun.
Selanjutnya, lelang 29 Maret menghasilkan penawaran Rp41,62 triliun dengan penyerapan Rp17,05 triliun. Pada lelang edisi 12 April, pemerintah mencatatkan penurunan penawaran sebesar Rp40,28 triliun. Dari penawaran tersebut, jumlah yang diserap pemerintah adalah sebanyak Rp11,05 triliun.
Hasil lelang pada 10 Mei menghasilkan penawaran sebesar Rp19,74 triliun, atau jumlah terendah sepanjang tahun ini. Jumlah penawaran kemudian kembali meningkat pada edisi 24 Mei dengan torehan Rp39,41 triliun dengan penyerapan Rp20 triliun.
Sementara, pada lelang 7 Juni lalu, jumlah penawaran kembali naik menjadi Rp43,54 triliun dengan penyerapan sebesar Rp17 triliun.