Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten kelapa sawit PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) kompak melonjak pagi ini seiring dengan perolehan izin ekspor CPO.
Pada perdagangan Selasa (14/6/2022) pukul 09.38 WIB, saham SMAR naik 4,19 persen atau 200 poin menjadi Rp4.970. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp14,27 triliun dengan valuasi PER 3,92 kali.
Saham SSMS juga menguat 2,24 persen atau 25 poin menuju Rp1.140. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp10,86 triliun dengan valuasi PER 7,16 kali.
Melompatnya saham SMAR dan SSMS tak lepas dari sentimen perolehan kembali izin ekspor CPO di entitas kedua perusahaan tersebut.
Pemerintah telah menerbitkan aturan untuk mendorong percepatan ekspor CPO dan produk kelapa sawit lainnya. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.38/2022 tentang Percepatan Penyaluran Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Olein, dan Used Cooking Oil (UCO) Melalui Ekspor.
Ketentuan itu telah diundangkan dan berlaku mulai 8 Juni 2022. Kebijakan itu akan diberlakukan dan berlaku hingga 31 Juli 2022.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan telah mengeluarkan izin ekspor CPO, RBD palm oil dan RBD palm olein sebanyak 1.141.800 ton. Izin ekspor tersebut diberikan kepada 41 perusahaan.
Dalam daftar perusahaan yang mendapatkan PE dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor CPO, terdapat sejumlah nama perusahaan besar.
Mereka di antaranya adalah SSMS; entitas usaha dari SMAR yakni PT Ivo Mas Tunggal; PT Wilmar Nabati Indonesia; PT Permata Hijau Palm Oleo yang merupakan entitas dari Permata Hijau Grup; hingga PT Musim Mas.
Selain itu, perusahaan terafiliasi SSMS yang juga mendapat izin ekspor CPO ialah PT Citra Borneo Utama, PT Citra Borneo Indah, PT Tanjung Sawit Abadi, dan PT Kalimantan Sawit Abadi.