Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Nyaris 2 Persen Sesi I, Asing Malah Borong Saham TLKM-BRMS

IHSG parkir di posisi 6.945,4 atau anjlok 1,99 persen pada akhir sesi I meskipun investor asing melakukan aksi beli.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (13/6/2022) meskipun investor asing cenderung masuk.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB, IHSG parkir pada posisi 6.945,4 atau anjlok 1,99 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.924,95 - 6.996,71.

Tercatat, 69 saham menguat, 496 saham melemah dan 120 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp337,11 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp87,8 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp66,5 miliar dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sebesar Rp65,5 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG berpotensi turun setelah selama sepekan lalu turun sebesar 1,34 persen, tetapi disertai net buy asing sebesar Rp1,31 triliun.

"Di awal pekan ini, Senin, nampaknya tekanan jual masih akan betah bercokol di Bursa Indonesia alias IHSG berpotensi turun kembali seiring cukup tajamnya kejatuhan Indeks di Wall Street dimana DJIA turun sebesar 2,73 persen dan Nasdaq turun lebih tajam sebesar 3,52 persen menyusul di luar dugaan inflasi AS Mei justru naik menjadi 8,6 persen, tertinggi selama 41 tahun terakhir," katanya, Senin (13/6/2022).

Kenaikan inflasi AS terjadi di tengah ekspektasi tetap di 8,3 persen atau turun di bawah level tersebut. Hal ini membuat pasar memperkirakan The Fed akan agresif menaikan FFR sebesar 75 bps dalam FOMC Meeting pada 14–5 Juni 2022.

Potensi kejatuhan IHSG Senin ini juga berasal dari kembali turunnya EIDO sebesar 2,19 persen serta kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak, batu bara, crude palm oil (CPO), nikel dan timah.

Penurunan harga komoditas dan indeks EIDO ini terjadi di tengah berlanjutnya kenaikan yield Obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper