Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Rokok Naik, Laba Gudang Garam (GGRM) Mengebul hingga Rp5,6 Triliun

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp5,6 triliun atau setara Rp2.913 per lembar saham.
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari

Bisnis.com, JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp5,6 triliun atau setara Rp2.913 per lembar saham.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (17/5/2022) Gudang Garam tercatat meningkatkan penjualan pada 2021 sebesar 9,1 persen menjadi Rp124,9 triliun.

Harga rokok rata-rata per batang meningkat 1,0 persen untuk kategori sigaret kretek tangan (SKT) dan 7,5 persen untuk sigaret kretek mesin (SKM). Peningkatan tersebut berasal dari penyesuaian harga jual secara bertahap sepanjang tahun 2021.

Berdasarkan data Nielsen, pangsa pasar Gudang Garam pada 2021 sebesar 27,1 persen, naik sedikit dari tahun sebelumnya sebesar 26,6 persen.

Volume penjualan juga tercatat meningkat 1,5 persen menjadi 91,1 miliar batang pada 2021. Sementara pada 2020, volume penjualan sempat menurun 6,5 persen.

Adapun rincian volume penjualan di kategori SKM full flavor (FF) sebesar 4,5 persen menjadi 79,8 miliar batang. Segmen ini berkontribusi 87,6 persen dari total volume penjualan pada 2021.

Sementara itu, volume penjualan SKT pada 2021 turun 1 persen menjadi 9 miliar batang. Kinerja segmen SKT berkontribusi 9,8 persen dari total volume penjualan.

Sedangkan volume penjualan segmen SKM low tar nicotine (LTN) turun secara signifikan sebesar 45,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 2,3 miliar batang. Hal ini akibat beralihnya konsumen ke segmen rokok dengan harga lebih murah.

Dari total pendapatan penjualan pada 2021, penjualan rokok menyumbang porsi sebesar 98,6 persen, sedangkan sisanya berasal dari penjualan kertas karton dan lainnya. Penjualan dalam negeri mencapai 98,6 persen dari total pendapatan penjualan, selebihnya adalah penjualan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper