Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas dunia ditopang oleh sejumlah faktor permasalahan global, diantaranya inflasi dan konflik Rusia-Ukraina.
Research & Development ICDX Revandra Aritama menjelaskan, emas adalah salah satu komoditas yang paling terkenal untuk diperdagangkan dan sangat sensitif terhadap hal-hal yang terjadi di dunia.
“Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi harga emas untuk tahun ini misalnya konflik Rusia-Ukraina,” jelas Revandra dalam acara virtual Media Briefing ICDX, Rabu (27/4/2022).
Selain itu, Revandra melanjutkan, ada juga faktor pemulihan ekonomi dunia menjelang berakhirnya pandemi Covid-19 yang menyebabkan permintaan barang meningkat dan krisis energi dunia.
Pada minggu kedua April 2022 harga emas dunia sempat menyentuh angka $1973.39 per troy ons. Kenaikan pada bulan April disebabkan oleh pemberian bantuan persenjataan Amerika Serikat ke Ukraina senilai US$800 juta oleh presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Kalau dilihat kenaikannya dari awal tahun mencapai 4,2 persen sementara harga tertingginya tahun ini US$2.050,” imbuh Revandra.
Baca Juga
Perang Rusia-Ukraina turut mendorong kenaikan inflasi. Situasi ini mendorong daya tarik pada produk emas sebagai aset lindung nilai, sehingga investor tampaknya lebih memilih berinvestasi pada emas yang nilainya lebih stabil pada saat terjadinya inflasi.
Sebagai informasi, The Fed menaikan suku bunga bulan Maret 2022 untuk pertama kalinya dalam tiga tahun untuk menekan laju inflasi.
Kenaikan nilai inflasi dan kenaikan tingkat suku bunga The Fed kemudian akan memicu melonjaknya permintaan terhadap emas.
Skenarionya, apabila The Fed menaikan tingkat suku bunga maka harga emas, sebagai aset safe–haven akan tertekan karena emas tidak memberikan return yang baik sehingga membuat investor lebih berinvestasi pada produk keuangan.
Faktor lainnya yang mempengaruhi pergerakan harga emas yaitu ketidakpastian ekonomi akibat konflik Rusia-Ukraina. Apabila konflik berlarut-larut, ketidakpastian ekonomi yang terjadi akan cenderung mendorong investor memilih emas karena nilainya yang lebih stabil dibandingkan dengan komoditas lainnya.