Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Pindah dari Net89 ke Infinity Plus? Nasabah Tetap Harus Waspada

Para nasabah aplikasi robot trading Net89 sedang dilanda kegelisahan karena belum bisa melakukan withdraw dana. Apakah harus pindah ke Infinity Plus?
Nasabah robot net89 belum mendapatkan WD all
Nasabah robot net89 belum mendapatkan WD all

Bisnis.com, JAKARTA – Nasabah robot trading Net89, Tina mengaku kebingungan karena withdraw all yang dijanjikan tidak kunjung tiba hampir sebulan.

Dia juga menyayangkan proses withdraw all cukup berbelit-belit. Sebab, member robot trading Net89 harus menggunakan USDT atau BTC. Bahkan ada juga leader Net89 yang mempromosikan Infinity Plus di grup mereka, padahal dana Net89 belum kembali.

Dia mengatakan bahwa leader Net89 menjanjikan memprioritaskan member dengan investasi US$500 yang dicairkan duluan. Tina merupakan member dengan nilai tersebut. Kini, dia hanya bersabar dan berharap Bappebti bisa bersikap tegas dan tidak 'tebang pilih.'

"Proses WD cukup ribet. Sudah sebulan ajukan WD tapi tidak ada disetujui dan tidak kejelasan. Anehnya, sepertinya pengawas Bappebti hanya diam dengan kasus Net89," ungkap member robot trading Net89. 

Para nasabah aplikasi robot trading Net89 sedang dilanda kegelisahan lantaran sudah beberapa bulan belakangan para nasabah belum bisa melakukan withdraw dana.

Platform milik PT Simbiotik Multitalenta Indonesia ini mendapatkan banyak eksposur kurang mengenakkan setelah situsnya secara resmi diblokir setelah masuk kedalam domain situs web tanpa perizinan Bappebti, yang dirilis melalui siaran pers Kementerian Perdagangan.

Dikutip dari laman resmi milik PT Simbiotik Multitalenta Indonesia, perusahaan tersebut menuliskan bahwa mereka adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan langsung murni dan hanya menjual produk berupa e-book dan sotware Expert Advisor (EA) Creator. Dan memiliki klaim bahwa pihaknya menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan PP No.29 Tahun 2021.

Meskipun sangat menjanjikan¸nyatanya hingga kini para nasabah Net89 EA (Expert Advisor) Creator selaku produk dari PT Simbiotik Multi Talenta Indonesia masih belum mendapatkan kepastian. Menjawab polemik yang ada, Net89 mengeluarkan surat edaran yang menuliskan bahwa para investor memiliki 2 opsi untuk melakukan penarikan dana. 

Pertama, menarik seluruh dana ke USDT atau BTC (kode koin kripto untuk Tether dan Bitcoin). Atau opsi kedua adalah menarik dana seluruhnya dengan mengkonversi ke Infinity Plus. Namun, manajemen Net89 tidak meninggalkan penjelasan yang jelas terkait entitas tersebut.

Lantas dilema para nasabah kian memburuk, pertanyaan demi pertanyaan mulai muncul. Salah satunya, haruskah menunggu untuk Withdraw atau segera mengkonversikan dana ke Infinity Plus seperti yang diarahkan oleh pihak Net89?

Tjandra Tedja selaku pengamat sekaligus kritikus currency digital dalam kanal YouTube pribadinya secara tegas menjawab pertanyaan tersebut dan menghimbau para nasabah Net89 untuk tidak mengambil penawaran yang ditawarkan oleh Net89.

“Saya bilang tunggu withdraw all. Kalau dia lama-lamain Anda laporkan saja ke polisi, itu hak Anda untuk Withdraw. Dan juga tidak ada itu withdraw pakai crypto juga berupa USDT atau Bitcoin,” jelas Tjandra Tedja, seperti diikuti pada Selasa (19/4/2022).

“Jadi saran saya, tegas ya jangan ambil tawaran pindah ke Infinity Plus minta withdraw all uang Anda.” Tambahnya.

Secara lebih gamblang, Tjandra Tedja juga memaparkan alasannya atas pernyataannya tersebut. Antara lain dikatakan bahwa Ethereum akan merilis ETH 2.0 pada Juni mendatang.

Secara teknis, ETH 2.0 akan beralih dari sistem teknik penambangan Proof of Work menjadi Staking, atau Proof of Stake yang tidak lagi memerlukan equipment mahal dan profesional seperti power rig yang dijajakan oleh pihak Infinity Plus untuk melakukan penambangan.

Selain itu, Tjandra juga menyoroti janji atau iming- iming yang dituliskan oleh Infinity Plus. Dimana mereka  memberikan janji profit yang stabil setiap bulannya. Hal tersebut dinilai agak sulit untuk dipercaya mengingat nilai Ethereum yang fluktuatif dan tidak selamanya stabil di pasar crypto.

Dalam siaran pers Plt. Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menghimbau para masyarakat untuk tidak mudah tergiur pada janji keuntungan konsisten dan pembagian keuntungan dengan penjual robot trading.

“Entitas-entitas tersebut menggalang dana masyarakat melalui paket-paket investasi dengan menggandeng pialang berjangka luar negeri yang tentunya tidak memiliki izin usaha sebagai pialang berjangka dari Bappebti,” jelas Wisnu.

Terpisah, dalam video yang diunggah pada kanal Youtube Money Welss Official, CEO Net89 Andreas Andreyanto menyebut bahwa saat ini perusahaan sedang mendukung program dari pemerintah di tengah banyaknya investasi-investasi bodong yang tidak jelas dan maraknya penipuan yang mengatasnamakan robot trading, investasi forex dan lainnya.

“Saat ini kami sedang berusaha memenuhi aturan-aturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia,” jelasnya, dikutip pada Rabu (2/2/2022). Andreas juga meyakinkan para anggota dan menyebut bahwa Net89 adalah adalah perusahaan yang aman.

Dia mengatakan, Net89 memiliki beragam aset di mana-mana dengan jumlah yang luar biasa besar. Dia melanjutkan, kegiatan kantor Net89 juga akan tetap beroperasional seperti biasa. Net89 juga membuka pintu bila ada anggota atau pengguna yang ingin bertemu dengannya.

Selain itu, Andreas juga mengatakan anggota tidak perlu cemas untuk dana yang berada di pihaknya. Andreas menyebutkan perusahaan akan melakukan proses pengembalian dana kepada nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper