Bisnis.com, JAKARTA - Melantainya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi menahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dalam pada perdagangan hari ini, Senin (11/4/2022).
Hingga pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup di zona merah melemah tipis 0,1 persen atau 7,04 poin ke level 7.203,79. IHSG sempat menguat ke level all time high intraday di level 7.355,3.
Sebanyak 154 saham menguat, 412 saham melemah, dan 128 saham stagnan. Namun, seiring masuknya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), kapitalisasi pasar bursa naik menjadi Rp9.401,63 triliun.
Sementara itu, saham GOTO menutup perdagangan hari pertamanya dengan naik 13,02 persen atau 44 poin ke level 382 dari harga IPO 338. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp452,43 triliun.
Vice President of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan kehadiran GOTO di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini membuat IHSG dapat bertahan dari tekanan jual setelah sepekan terus menembus rekor penutupannya.
"Paling tidak hari ini GOTO menjadi salah satu penopang IHSG membuat sempat menguat ke level 7.300 pada awal perdagangan. Ini merupakan efek harga saham GOTO yang melompat di awal perdagangan," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (11/4/2022).
Sayangnya, setelah membawa IHSG melompat di awal perdagangan, GOTO tak dapat menahan tekanan untuk membuat IHSG bergerak ke zona merah.
IHSG memiliki konstituen mencapai 694 perusahaan dan GOTO menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar keempat terbesar dalam indeks memegang porsi 5 persen terhadap IHSG secara total.
"Pergerakan saham lain tetap pengaruh ke pergerakan IHSG hari ini, hari ini GOTO menjadi penopang membuat jatuh tak terlalu dalam dan IHSG tetap bertahan pada support 7.200," ungkapnya.
Namun, seiring dengan volatilitas emiten baru melantai, jika GOTO koreksi bakal turut berpengaruh terhadap IHSG. Dengan demikian, keberadaannya menjadi cukup signifikan sebagai penggerak indeks.
Secara kapitalisasi pasar, GOTO masuk menggeser BMRI yang berada pada posisi keempat kapitalisasi pasar terbesar di BEI. TLKM berada di atas GOTO dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp454 triliun, sedangkan BMRI mengisi posisi kelima dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp356 triliun.
"Saham penggerak bursa akan diburu fund manager, terutama trading. Di sisi lain, GOTO bisa menjadi pemberat, kalau berkaca contoh BUKA dalam LQ45 itu memengaruhi kinerja LQ45," terangnya.
Kendati demikian, Wawan mengingatkan tidak perlu terlalu khawatir ketika GOTO berfluktuasi karena masih terdapat sejumlah emiten lain yang pergerakan sahamnya berdampak terhadap indeks komposit tersebut.