Bisnis.com, JAKARTA - Pada masa krisis, BUMN dinilai memiliki peran lebih penting dalam membangun perekonomian.
Pandemi telah memanaskan diskusi tentang reformasi BUMN. Hal ini karena banyak negara mengandalkan BUMN untuk mempertahankan lapangan kerja dan menjaga ekonomi mereka agar tetap bergerak.
BUMN bahkan telah berperan secara langsung dan tidak langsung dalam melawan Covid-19, seperti produksi vaksin, ventilator, dan masker.
Sebagai contoh, di Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyediakan listrik bersubsidi untuk 30 juta pelanggan dan PT Bio Farma (Persero) juga aktif dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
Sementara di belahan dunia lainnya, BUMN di Albania, Bosnia dan Herzegovina, Makedonia Utara, dan Serbia, memberikan keringanan tagihan listrik kepada populasi yang rentan.
Berdasarkan studi IMF, peran BUMN terus meningkat di antara korporasi besar dalam satu dekade terakhir. Dengan aset senilai US$45 triliun, aset BUMN di dunia telah mencapai separuh dari total PDB global.
Baca Juga
Dengan demikian, pemerintah tidak bisa lagi membiarkan BUMN gagal dan sering terburu-buru membantu plat merah yang kesusahan.
Untuk itu, catatan World Bank baru-baru ini menjelaskan bagaimana BUMN dapat memainkan peran penting, dengan memberikan bantuan kepada penduduk, tetap tahan terhadap guncangan, mendukung ekonomi dalam kesulitan, dan menyediakan lapangan kerja.
Selama krisis, rakyat telah menjadi perhatian utama, seperti kalangan rentan. Menjaga akses layanan masyarakat dan pengembangan program subsidi digalakkan.
Untuk itu, BUMN harus terus menjalankan skenario keuangan, menjaga kesinambungan layanan, dan melakukan upaya untuk menopang rantai pasokan.
Adapun pascakrisis, penguatan sistem evaluasi kinerja dan mendukung persyaratan akuntabilitas dan transparansi menjadi kunci.
BUMN perlu mempersiapkan dan secara teratur memperbarui rencana pembiayaan dan pinjaman mereka untuk memastikan likuiditas yang cukup dalam keadaan normal dan krisis. BUMN juga perlu mempertimbangkan sumber pendanaan darurat.
Memasuki masa pemulihan, BUMN harus memiliki kesiapan menghadapi krisis di masa depan. Perusahaan plat merah harus diwajibkan menyiapkan rencana darurat dan kelangsungan bisnis secara terkoordinasi.
Para jajaran eksekutif dari BUMN terkait harus menjadi bagian dari tim manajemen darurat pemerintah.