Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas naik sebesar satu persen pada akhir perdagangan Kamis (31/3/2022) waktu Asia Tenggara, setelah dolar AS melemah dan munculnya keraguan baru tentang kemungkinan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Adapun, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, meningkat US$21 atau 1,09 persen dan ditutup pada US$1.939,00 per ounce.
Sementara itu, dolar AS melemah 0,6 persen ke level terendah hampir dua minggu, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Situasi Rusia ini, yang tampaknya membaik kemarin, sekarang agak memburuk lagi", kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.
Pemerintah Rusia, pada Rabu (30/3/2022), menyambut baik bahwa Kyiv telah mengajukan tuntutannya untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam bentuk tertulis, tetapi mengatakan belum ada tanda-tanda terobosan.
Harga emas turun sebanyak 1,8 persen pada Selasa (29/3/2022) setelah Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan di Ukraina utara, tetapi emas memangkas sebagian besar kerugiannya menjadi berakhir hanya 0,2 persen lebih rendah untuk hari itu.
Baca Juga
Pasar juga mengawasi kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun dan 10 tahun, yang secara singkat berbalik arah pada Selasa (29/3/2022), karena investor obligasi bertaruh bahwa pengetatan agresif oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi yang melonjak dapat merugikan ekonomi AS.
Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan. Hal ini juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.
"Pemantulan kembali yang kuat pada harga minyak mentah dari level terendah minggu ini juga merupakan elemen bullish untuk pasar logam, serta sektor komoditas mentah lainnya," Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals, dalam sebuah catatan.
Selain emas, perak untuk pengiriman Mei juga mengalami kenaikan sebesar 37,7 sen atau 1,52 persen, dan ditutup pada US$25,113 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$22,4 atau 2,29 persen, menjadi ditutup pada US$1.001,20 per ounce.