Bisnis.com, JAKARTA - Emiten manufaktur kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Selasa (22/3/2022). emiten berkode PBID ini mencatat penjualan bersih sebesar Rp4,44 triliun naik 14,75 persen dibandingkan dengan penjualan pada 2020 yang sebesar Rp3,87 triliun.
Kenaikan penjualan tersebut membuat beban pokok penjualan turut meningkat menjadi Rp3,56 triliun dari Rp3,05 triliun. Dengan begitu, laba bruto naik menjadi Rp879,49 miliar pada 2021 dari Rp818,68 miliar pada 2020.
Baca Juga
Beban penjualan juga turut meningkat menjadi Rp157 miliar dan beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp211,46 miliar. Perseroan juga berhasil membalikan pendapatan lain-lain bersih menjadi Rp12,89 miliar dari rugi atau beban Rp2,33 miliar.
Hal ini membuat laba sebelum pajak penghasilan badan menjadi Rp525,91 miliar pada 2021 dari Rp489,21 miliar pada 2020. Dengan demikian, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 10,39 persen menjadi Rp410,24 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp371,6 miliar pada 2020.
Walhasil, laba bersih per lembar saham turut meningkat menjadi Rp218,8 per saham pada 2021 dibandingkan dengan Rp198,19 per saham pada 2020.
Jumlah aset PBID juga meningkat menjadi Rp2,8 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp2,42 triliun pada 2020.
Rinciannya, jumlah aset lancar naik menjadi Rp1,61 triliun dari Rp1,48 triliun, sedangkan aset tidak lancar naik menjadi Rp1,18 triliun dari Rp934,33 miliar.
Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp524,1 miliar per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp492,49 miliar pada 2020.
Liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek menjadi Rp427,14 miliar dari 394,33 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp96,95 miliar dari Rp98,15 miliar.
Posisi ekuitas PBID juga meningkat menjadi Rp2,27 triliun pada 2021 daripada Rp1,92 triliun pada 2020. Kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp152,28 miliar turun dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp460,46 miliar