Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN tambang PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.
Antam dalam laporan keuangan per Desember 2021 menyebutkan raihan penjualan Rp38,44 triliun. Nilai pendapatan itu naik 40,45 persen year on year (yoy) dari Rp27,37 triliun pada 2020.
Pada 2021, penjualan emas mencapai Rp25,94 triliun, feronikel Rp6,36 triliun, bijih nikel Rp4,38 triliun, alumina Rp931,81 miliar, bijih bauksit Rp502,81 miliar, perak Rp115,55 miliar, batu bara Rp11,75 miliar, dan logam lainnya Rp544 juta.
Beban pokok ANTM memang meningkat menjadi Rp32,08 triliun pada 2021 dari sebelumnya Rp22,89 triliun. Namun, anak usaha MIND ID tersebut masih mencatatkan kenaikan laba kotor menuju Rp6,36 triliun dari Rp4,47 triliun pada 2020.
Antam mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,86 triliun pada 2021. Raihan laba bersih itu melonjak 61,98 persen yoy dari sebelumnya Rp1,15 triliun pada 2020.
Antam menggelontorkan arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan Rp2,22 triliun pada 2021, naik dari Rp1,22 triliun pada 2020. Kas dan setara kas pada akhir tahun mencapai Rp5,09 triliun dari sebelumnya Rp3,98 triliun.
Baca Juga
Salah satunya karena peningkatan kas bersih dari operasi menjadi Rp5,04 triliun dari sebelumnya Rp2,22 triliun.
Perusahaan yang dinakhodasi Nico Kanter ini mencatatkan liabilitas Rp12,08 triliun pada 2021, turun tipis dari sebelumnya Rp12,69 triliun. Liabilitas jangka pendek sejumlah Rp6,56 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp5,52 triliun pada tahun lalu.
Ekuitas Antam mencapai Rp20,84 triliun meningkat dari sebelumnya Rp19,04 triliun. Total aset Antam pun naik menjadi Rp32,92 triliun pada 2021 dari Rp31,73 triliun pada 2020.