Bisnis.com, JAKARTA – Rilis kinerja positif PT Bank Jago Tbk. (ARTO) pekan ini belum menjelma jadi bensin yang memacu harga saham-saham bank digital. Imbasnya, nilai aset taipan-taipan penguasa bank digital, termasuk Chairul Tanjung dan Jerry Ng kian terpaut jauh dari duo Djarum penguasa PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Di pasar modal, Chairul Tanjung dan Jerry Ng memang memiliki komposisi aset terbesar pada saham bank digital. Lewat Mega Corpora, Chairul menggenggam 60,8 persen saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang kapitalisasi pasarnya telah menyentuh Rp107 triliun. Sementara Jerry menguasai 29,8 persen saham ARTO, yang telah memiliki valuasi Rp214 triliun lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia.
BBHI dan ARTO sama-sama membukukan grafik merah pada perdagangan Jumat (11/3) kemarin. Harga saham kedua emiten masing-masing melorot 0,4 persen dan 1,11 persen.
Dalam konteks BBHI, pelemahan tersebut membuat total koreksi harga sahamnya dalam sepekan menyentuh 8,62 persen. Sedangkan ARTO mengalami akumulasi pelemahan 2,04 persen sepanjang pekan.
Penurunan intens tersebut lantas membuat nilai rekapitulasi kekayaan Chairul Tanjung dan Jerry Ng ikut susut.
Seturut data Forbes Realtime Billionaire, hingga pagi hari ini (12/3) kekayaan Chairul Tanjung berada pada kisaran US$8,3 miliar atau Rp118,9 triiliun (kurs Rp14.327 per US$). Nilai ini menggambarkan penurunan 1,56 persen dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga
Sedangkan Jerry mengalami pelemahan harta 1,12 persen dalam 24 jam terakhir. Eks bankir Danamon dan BTPN tersebut saat ini punya kekayaan bersih US$3,4 miliar atau setara Rp48,7 triliun.
Sebagai gambaran, saat ini Chairul dan Jerry masing-masing menempati peringkat 3 dan 7 daftar orang paling kaya di Indonesia.
Adapun posisi puncak masih dihuni Robert Budi Hartono, disusul Michael Bambang Hartono pada urutan kedua. Dalam 24 jam terakhir, kakak beradik penguasa Grup Djarum tersebut sama-sama mengalami kenaikan harta 0,25 persen.
Robert kini memiliki estimsasi nilai harta bersih US$23,3 miliar atau Rp333,8 triliun, sedangkan kakaknya Michael menggenggam aset US$22,3 miliar atau Rp319,4 triliun.
Kenaikan nilai harta Robert dan Michael terjadi seiring performa moncer saham BBCA yang dikendalikan Djarum. Kemarin saja (11/3) misalnya, BBCA mengalami penguatan 0,32 persen. Posisi harga saham BBCA yang saat ini sudah menembus Rp7.950 per lembar juga menggambarkan tren penguatan 1,27 persen secara mingguan.