Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah harga aset kripto bergerak stabil di tengah krisis dan ketegangan yang tengah terjadi di Ukraina dan belum menunjukkan tanda-tanda akan segera mereda, dengan sejumlah negara Barat memutuskan memberikan sanksi kepada Rusia setelah Presiden Vladimir Putin menolak untuk menghentikan serangan.
Mengutip data Coinmarketcap.com pada 16.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan di US$38.849 per koin atau naik 0,05 persen dalam 24 jam. Sementara itu, Ethereum naik 0,28 persen ke US$2.757 per koin.
Pasar aset kripto yang relatif tenang mengikuti reli pada pasar saham global yang membuat indeks S&P 500 naik 2,2 persen.
Mengutip laporan Bloomberg, Minggu (27/2/2022), negara-negara Barat telah mengeluarkan beragam sanksi terhadap Rusia, dan seorang pejabat AS mengatakan akan ada lebih banyak hukuman terhadap bank sentralnya pada akhir pekan ini. Sementara itu, kemajuan militer Rusia di Ukraina lebih lambat dari yang diharapkan.
Secara teknikal, Ahli Strategi JPMorgan Chase & Co Nikolaos Panigirtzoglou mengatakan Bitcoin memang masih jauh dari level terendah pada 24 Januari di US$32.970 karena sudah terjadi oversold.
Pada Jumat (25/2/2022), Grayscale Investments mengatakan setiap reli harga crypto dalam menghadapi “peristiwa berita buruk” akan menunjukkan bahwa penjual mulai kelelahan menghadapi krisis saat ini.
Baca Juga
Indikator teknikal juga terlihat menjanjikan. Menurut Rick Bensignor, Presiden Bensignor Investment Strategies dan Mantan Ahli Strategi di Morgan Stanley.
“Reli konstruktif dapat mendorong Bitcoin ke level US$50.000 hingga US$55.000. Stop-out berada di bawah level terendah Januari,” tulisnya, dilansir Bloomberg, Minggu (27/2/2022).