Bisnis.com, JAKARTA – Gojek, melalui perusahaan patungan dengan TBS Energi Utama (TBS) yakni Electrum, resmi menghadirkan ekosistem sepeda motor listrik melalui kolaborasi dengan perusahaan BUMN. Komitmen Gojek ini sejalan dengan satu dari tiga prioritas utama G20 yakni transisi energi.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan termasuk menuju pada kendaraan listrik. Jokowi juga mengapresiasi langkah Gojek dan mitranya karena sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang tadi saya sebut, para CEO-nya, masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan hal itu saat meluncurkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik oleh Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits, di SPBU Pertamina MT. Haryono, Jakarta Selasa (22/02/2022).
"Kita harapkan sesuai dengan target kita di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen, dan di 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon,” kata Kepala Negara.
Seperti diketahui, transisi energi menjadi salah satu prioritas G20 tahun ini. Selain transisi energi, terdapat juga arsitektur kesehatan global dan transformasi digital. Pertemuan G20 akan digelar di Bali, November mendatang, dengan Indonesia sebagai Presidensi (tuan rumah).
Peluncuran kolaborasi Gojek yang dihadiri oleh Presiden Jokowi ini juga ditandai dengan hadirnya layanan GoRide Electric pada aplikasi Gojek untuk uji coba komersial di wilayah Jakarta.
Melalui Electrum, perusahaan patungan Gojek bersama dengan TBS Energi Utama, akan fokus pada pembangunan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang terintegrasi dan konkret di Indonesia.
Electrum bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.
Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik.
"Lewat sinergi BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya,” katanya.
Adapun, Electrum akan fokus pada pembangunan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang terintegrasi.
Electrum menggandeng Pertamina dan Wika Industri Manufaktur (WIMA).
Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan, sementara WIMA merupakan produsen sepeda motor listrik Gesit.
Gogoro bertindak sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.
Sepeda Motor Listrik Cocok untuk Indonesia
Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi mengatakan fokus pada adopsi motor listrik sangat tepat untuk Indonesia di mana penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil.
Dengan uji coba komersial motor listrik untuk mitra driver Gojek, Electrum bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti operasional kendaraan listrik termasuk pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan.
“Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya,” katanya.
Sebelumnya, Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen.
Di sisi mitra driver, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp500.000 hingga Rp700.000 dalam sebulan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan Pertamina sebagai pemain utama sektor energi di indonesia berkomitmen terus mendukung rencana pemerintah melakukan transisi energi.
Pertamina melakukan perluasan jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (Battery Charging Station) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik (Battery Swapping Station).
“Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung Swap and Go," jelasnya.
Adapun, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina.
Muhammad Samyarto, Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) yang memproduksi sepeda motor listrik Gesit menambahkan Indonesia telah mencanangkan transformasi mobilitas menuju kendaraan bertenaga listrik.
“Gesits percaya bahwa kolaborasi bersama Electrum dan berbagai pihak dapat mempercepat realisasi dari janji kami untuk transisi penggunaan energi berkelanjutan dan membangun masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang sangat efisien,” katanya.
Founder, CEO, dan Chairman of the Board of Gogoro Horace Luke mengatakan Gogoro memperluas kemitraan dengan Gojek, Electrum, dan Pertamina untuk mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia.
Teknologi baterai swap dari Gogoro, jelasnya, merupakan generasi baru sumber daya listrik yang menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda-dua untuk memperkenalkan kendaraan listrik yang bisa di isi daya dengan cepat, aman dan mudah.
“Kemitraan ini mempermudah mitra driver Gojek dan masyarakat Indonesia memanfaatkan kendaraan listrik yang berkelanjutan,” imbuhnya.