Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Milik Konglomerat Sri Prakash Lohia (INDR), Cetak Laba Rp1,21 Triliun

Emiten milik konglomerat, Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) membukukan laba bersih hingga US$84,5 juta atau setara Rp1,21 triliun.
Pabrik Isin Lanka Pve Ltd di Sri Lanka. Pabrik ini merupakan anak usaha PT Indo Rama Tbk, memproduksi spun yarn untuk tekstil dengan kualitas terbaik, baik cotton maupun sintetis, untuk pasar tekstil kelas atas./indorama
Pabrik Isin Lanka Pve Ltd di Sri Lanka. Pabrik ini merupakan anak usaha PT Indo Rama Tbk, memproduksi spun yarn untuk tekstil dengan kualitas terbaik, baik cotton maupun sintetis, untuk pasar tekstil kelas atas./indorama

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) membukukan laba bersih hingga US$84,5 juta atau setara Rp1,21 triliun.

Emiten milik orang terkaya keempat di Indonesia, Sri Prakash Lohia ini, mencetak pendapatan bersih US$884,1 juta pada 2021 atau setara Rp12,6 triliun. Bila mengacu pada kurs Jisdor 23 Februari 2021 Rp14.362 per dolar AS.

Pendapatan bersih perseroan melonjak 50 persen dibandingkan 2020 sebesar US$589 juta. INDR tercatat membukukan ekspor senilai US$540,4 juta selama 2021, naik 49,27 persen dari US$362 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Ekspor ke Asia menyumbang pendapatan ekspor terbanyak, yakni senilai US$333,46 juta, diikuti ke Eropa US$108,3 juta, Amerika Utara US$68,46 juta, Amerika Selatan US$28,8 juta, dan wilayah lain-lain US$67,6 juta.

Sementara penjualan lokal perseroan juga meningkat 50,27 persen dari US$229,2 juta, menjadi US$344,5 juta.

Selama 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan 35,38 persen menjadi US$754,3 juta, dari US$557,2 juta. Meski beban pokok meningkat, perseroan mampu mencetak kenaikan laba kotor 307,65 persen dari US$31,8 juta, menjadi US$129,7 juta.

Dengan peningkatan tersebut, laba bersih perseroan juga ikut meningkat menjadi US$84,5 juta atau Rp1,2 triliun selama 2021, dari US$6,23 juta di 2020. Bila dikonversi laba perseroan tembus Rp1,21 triliun.

Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset US$905,4 juta, naik dari akhir 2020 sebesar US$763,85 juta. Aset tersebut terbagi menjadi aset lancar sebesar US$400,2 juta dan aset tidak lancar sebesar US$505,2 juta.

Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi US$441,6 juta pada akhir Desember 2021, dari US$387,37 juta akhir Desember 2020. Jumlah ekuitas perseroan juga meningkat menjadi US$463,8 juta di 2021, dari US$376,4 juta di 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper