Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Radar Delisting, Hotel Alila (BUVA) Jual Aset

Pengelola Hotel Alila (BUVA) masuk radar delisting BEI. Manajemen berencana menjual aset perusahaan untuk membayar pinjaman bank, annual listing fee dan audit.
Hotel Alila SCBD, Jakarta./buvagroup.com
Hotel Alila SCBD, Jakarta./buvagroup.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) berencana menjual aset perusahaan untuk membayar pinjaman bank, annual listing fee dan audit.

Sebagai informasi, emiten pengelola Hotel Alila itu tengah dalam radar delisting Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya perseroan telah disuspensi selama enam bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 16 Juli 2023.

Selain itu, perseroan juga dikenai peringatan tertulis dan sanksi 150 juta karena belum menyampaikan laporan keuangan kuartal III/2021.

Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa Benita Sofia mengatakan kondisi keuangan yang sangat sulit selama pandemi, membuat BUVA belum bisa memenuhi semua kewajiban kepada stakeholder secara lancar dan harus disesuaikan dengan arus kas yang ada.

BUVA, lanjutnya, memprioritaskan kebutuhan pembayaran untuk kelangsungan operasi dari hotel-hotel. Adapun pada kuartal II/2022 perseroan berencana melakukan penjualan aset.

“Penjualan aset yang akan dipakai untuk pembayaran sebagian kewajiban, termasuk pinjaman bank, annual listing fee, audit,” katanya Senin (21/2/2022).

Benita menambahkan pada saat ini kendala terbesar adalah tingkat hunian hotel yang sangat rendah dengan masih tingginya hambatan masuknya wisatawan asing ke Indonesia yang menjadi konsumen utama.

Menurutnya dalam kondisi tingkat hunian berkisar antara 12 persen sampi 14 persen pada 2021, perseroan telah melakukan beberapa upaya untuk menjaga kelangsungan usaha.

Misalnya, melakukan upaya pemasaran secara terfokus, innovative dan efisien. Lalu, menekan biaya operasi, termasuk biaya tenaga kerja. Kemudian menunda pengeluaran modal dan mengatur modal kerja yang sangat minim dengan baik.

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper