Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Omicron Naik, Rupiah Tak Berdaya

Rupiah ditutup terdepresiasi 0,02 persen menjadi Rp14.380 per dolar AS.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini sementara mata uang di kawasan Asia Pasifik terpantau variatif.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (4/2/2022), rupiah terdepresiasi 0,02 persen menjadi Rp14.380 per dolar AS.

Sementara itu, yen Jepang melemah 0,11 persen, yuan China menguat 0,11 persen, dan baht Thailand menguat 0,46 persen.

Pada saat bersamaan, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,04 persen menjadi 95.340.

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pelemahan dolar AS terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan di AS yang menunjukkan penurunan pekerjaan sektor swasta pada Januari akibat pandemi.

“Namun, data itu tidak akan mencegah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga pada Maret. Tetapi data itu meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih besar,” tulis Ibrahim dalam riset harian, dikutip Jumat (4/2/2022).

Sementara dari dalam negeri, kasus positif Covid-19 terus mengalami kenaikan. Eskalasi jumlah kasus positif tersebut tidak lepas dari varian Omicron yang meluas sejak ditemukan pertama kali di Afrika Selatan.

Adapun, DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan kasus positif varian Omicron tertinggi di Indonesia. Pasien positif Omicron didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri walaupun kasus transmisi lokal juga terpantau terus naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper