Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berbalik menguat pada awal perdagangan Jumat (4/2/2022) setelah dibuka melemah menyusul data tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 menguat 0,23 persen ke 14.487,74 setelah sempat dibuka melemah, sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,64 persen ke 13.968,32 pada pukul 09.49 waktu New York. Indeks Dow Jones juga menguat tipis 0,02 persen.
Dilansir Bloomberg, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat nonfarm payrolls (NFP) meningkat 467.000 pada Januari setelah direvisi naik 510.000 pada Desember. Sementara itu, tingkat pengangguran naik menjadi 4 persen dan pendapatan rata-rata per jam melonjak.
Data NFP tersebut berada jauh di atas median ekspektasi dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom yang memperkirakan kenaikan 125.000.
Kepala manajemen investasi Commonwealth Financial Network Brian Price mengatakan data tenaga kerja yang kuat, bersama dengan peningkatan data inflasi sebelumnya, , dapat meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan The Fed Maret mendatang.
“Saya masih percaya bahwa (kenaikan suku bunga) 25 basis poin paling mungkin terjadi saat ini, tetapi 50 basis poin juga masih masuk akal,” ungkap Brian, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (4/2/2022).
Perdagangan menjelang akhir pekan diwarnai oleh gejolak pasar karena investor tersentak oleh kinerja raksasa teknologi AS yang lemah, termasuk induk Facebook, Meta Platforms Inc.,
Namun, pendapatan positif dari Amazon membantu mengangkat sentimen, menyusul kinerja yang positif. Saham perusahaan teknologi dan e-commerce AS ini melonjak 10 persen pada awal perdagangan.