Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Lippo Karawaci (LPKR) Genjot Marketing Sales pada Tahun 2022

Lippo Karawaci (LPKR) menargetkan marketing sales Rp5,2 triliun untuk tahun 2022, naik 5 persen dari realisasi tahun lalu Rp4,96 triliun.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meluncurkan sejumlah proyek untuk mengejar target marketing sales atau prapenjualan senilai Rp5,2 triliun pada tahun 2022.

CEO Lippo Karawaci John Riady menargetkan marketing sales pada 2022 akan mencapai Rp5,2 triliun, atau naik 5 persen dari realisasi tahun lalu Rp4,96 triliun.

“Strategi LPKR antara lain meluncurkan klaster baru produk rumah tapak dengan harga terjangkau. Selain itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” katanya dalam keterangan resmi Jumat (4/2/2022).

Menurutnya ada banyak faktor yang mendorong kinerja moncer sektor properti. Dia mengungkapkan kinerja perekonomian nasional yang mulai pulih sejak akhir tahun lalu perlahan mengerek kinerja sektor properti, melanjutkan tren perbaikan pada 2022.

Menurutnya, melesatnya sektor komoditas seperti sawit dan batu bara yang terjadi pada tahun lalu, segera akan melecut sektor konsumsi lainnya.

“Secara alamiah, permintaan properti masih sangat tinggi. Untuk hunian saja, kepemilikan di DKI Jakarta hanya 46 persen. Apalagi Indonesia sudah masuk dalam negara dengan PDB di atas level US$3.500, yang memungkinkan peningkatan kepemilikan hunian,” ungkapnya.

Maka itu, John mengungkapkan LPKR optimistis kembali meningkatkan kinerja binis property pada tahun ini.

Sementara itu,  berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, LPKR berpotensi membukukan pendapatan menjadi Rp14,93 triliun pada tahun ini.

Estimasi pendapatan tersebut naik dari proyeksi pendapatan pada tahun lalu sebesar Rp13,82 triliun, dan realisasi pada 2020 senilai Rp11,96 triliun. Lebih jauh, konsensus analis tersebut menyepakati bahwa LPKR mampu membukukan EBITDA sebesar Rp3,78 triliun, dengan laba bersih Rp75,96 miliar pada 2022.

Yasmin Soulisa, Analis Ciptadana Sekuritas mengatakan LPKR mampu menumbuhkan pendapatan hingga Rp17,1 triliun tahun ini, dengan pereolehan laba bersih RP233 miliar.

Mengilapnya sektor properti pada tahun ini juga diperkuat dari riset yang dirilis NH Korindo Sekuritas. Dalam riset tersebut, NH Korindo memberikan peringkat overweight kepada sektor properti pada tahun ini.

Dalam riset tersebut dipaparkan, di tengah bunga acuan yang dipertahankan sebesar 3,5 persen, justru ratarata suku bunga KPR telah tercatat sebesar 8,4  persen. Geliat kredit juga telah meningkat, yang tumbuh 7,24 persen YoY sejak paruh pertama tahun lalu, semakin mendekati pertumbuhan normal sebelum pandemi di kisaran 7,99  persen YoY.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper