Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selamatkan Keuangan Garuda (GIAA), CT Siap Suntik Modal Usai Restrukturisasi

CT merupakan salah satu pemegang saham utama Garuda Indonesia melalui PT Trans Airways.
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyatakan bakal menginjeksi modal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. setelah proses restrukturisasi selesai dilaksanakan oleh maskapai milik negara tersebut.

Chairul Tanjung atau disapa CT ini merupakan salah satu pemegang saham utama Garuda Indonesia melalui PT Trans Airways. Kepemilikan Trans Airways saat ini tercatat mencapai 7,31 miliar saham atau setara 28,2 persen dari total kepemilikan saham.

“Kalau selesai rencananya, kami akan menambah modal untuk memperkuat,” ujarnya seusai paparan publik terkait PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), Selasa (11/1/2022).

CT mengatakan bahwa proses restrukturisasi emiten maskapai bersandi GIAA itu masih berlangsung. Dia menyatakan mayoritas kredit siap mengikuti proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) perseroan.

Selain itu, lanjutnya, tak hanya pemilik saham eksisting saja yang diberi kesempatan untuk menambah kepemilikan saham, tetapi pemerintah juga membuka ruang bagi para investor baru untuk menginjeksikan modalnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Garuda Indonesia diketahui telah menyampaikan skema rencana perdamaian, yang telah disusun sebagai bagian dari proses restrukturisasi kepada para kreditur dan Tim Pengurus yang telah ditunjuk oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan bahwa pihaknya terus secara proaktif membuka diskusi dengan para kreditur demi kesuksesan restrukturisasi perusahaan.

“Sebagaimana yang disampaikan oleh Tim Pengurus bahwa PKPU bukanlah kepailitan, melainkan sebuah upaya mencapai kesepakatan terbaik terhadap langkah langkah penyelesaian kewajiban usaha Garuda Indonesia terhadap kreditur,” imbuhnya.

Mengingat situasi yang sedang dihadapi, Garuda Indonesia berharap proses PKPU dapat berlangsung secara optimal, efisien, dan juga adil bagi seluruh pihak.

Setelah rapat perdana, kreditur diberikan kesempatan untuk mengajukan tagihan paling lambat pada 5 Januari 2021, yang akan diverifikasi serta dicocokkan pada rapat kreditur kedua pada pertengahan bulan Januari.

Selama proses PKPU berlangsung, Garuda Indonesia memastikan layanan operasional penerbangan baik untuk penumpang maupun kargo tetap tersedia secara optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper