Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah 4 Hari Reli, Harga CPO Mendingin

Harga CPO merosot setelah naik 4 sesi beruntun ke level 4.612 ringgit per ton.
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (27/12/2021) seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan beberapa investor jelang tutup tahun.

Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO dengan kontrak teraktif sempat naik hingga 0,6 persen sebelum anjlok 1 persen di level 4.612 ringgit per ton. Penurunan ini sekaligus mematahkan tren kenaikan harga yang terjadi selama 4 hari beruntun.

Sepanjang pekan lalu, harga CPO naik 5,5 persen, atau terbesar sejak reli pada awal Oktober 2021 lalu. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan banjir yang melanda perkebunan sawit di Malaysia dan reli harga biji kedelai akibat cuaca kering di Amerika Selatan. Adapun, Malaysia merupakan produsen CPO terbesar kedua di dunia

Gnanasekar Thiagarajan, Head of Trading and Hedging Strategies di Kaleesuwari Intercontinental, menuturkan aksi profit taking yang dilakukan perusahaan perkebunan pada akhir tahun untuk mengunci harga berpotensi menekan harga CPO berjangka.

Thiagarajan menuturkan, sentimen kerusakan perkebunan sawit di Malaysia akibat hujan sejauh ini cenderung diabaikan oleh pasar. Hal ini seiring dengan kerusakan akibat bencana tersebut tidak separah yang sebelumnya diprediksi.

Meski demikian, pelaku pasar kini akan mulai menilai kondisi bencana banjir tersebut dan dampaknya terhadap pengurangan pasokan.

Adapun, Departemen Meteorologi Malaysia memprediksi terjadinya angin muson (monsoon) mulai hari ini hingga 2 Januari mendatang. Sementara itu, cuaca bertekanan rendah berpotensi menghasilkan hujan berkepanjangan di wilayah Johor, Pahang, Terengganu, Kelantan, serta wilayah timur Sabah dan Sarawak barat.

Hujan berkepanjangan tersebut berakibat pada terhambatnya proses panen, transportasi, dan pemrosesan sawit. Sabah, Sarawak, Johor, dan Pahang merupakan wilayah penghasil CPO terbesar Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper