Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Semarak Rights Issue Akhir Tahun hingga Respons RI terhadap Klaim atas Natuna

Jelang akhir tahun, pasar modal diramaikan oleh aksi rights issue dari sejumlah emiten bank di pasar modal.Sementara itu, kelompok produsen minyak, OPEC+ memanaskan kembali harga minyak di pasar global.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Jelang akhir tahun, pasar modal diramaikan oleh aksi rights issue dari sejumlah emiten bank di pasar modal.

Sementara itu, kelompok produsen minyak, OPEC+ yang memutuskan untuk mempertahankan volume penambahan produksi memanaskan kembali harga minyak di pasar global.

Semarak Rights Issue dan memanasnya harga minyak menjadi berita pilihan Bisnisindonesia.id.

Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

1. Semarak Rights Issue Akhir Tahun Emiten Bank

Jelang akhir tahun, pasar modal diramaikan oleh aksi rights issue dari sejumlah emiten bank di pasar modal.

Pada perdagangan saham Jumat (3/12/2021), saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) terpantau melesat hingga 11,7% pada sesi I perdagangan. Berdasarkan data RTI, Jumat (3/12/2021) pukul 10.05 WIB, saham Bank Bumi Arta terkerek 11,70 persen ke level Rp3.280 per saham. Saham BNBA dibuka ke level Rp3.420 per saham.

Kenaikan harga saham terjadi usai BNBA mengumumkan harga pelaksanaan penerbitan saham baru atau rights issue Rp1.345. Dalam aksi tersebut, BNBA menawarkan 462 juta saham baru atau sekitar 16,67 persen dari jumlah saham.

2. OPEC+ Panaskan Harga Minyak

Kelompok produsen minyak, OPEC+ yang memutuskan untuk mempertahankan volume penambahan produksi memanaskan kembali harga minyak di pasar global.

Dikutip dari Markets Insider, Jumat (3/12/2021) pukul 13:31 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$67,54 per barel atau naik 0,19 persen. Harga minyak acuan asal Amerika Serikat itu mencapai titik tertingginya pada US$67,97 per barel setelah dibuka pada US$67,51 per barel.

Tren yang sama juga terjadi pada minyak Brent yang mencapai US$70,54 per barel atau naik 0,1 persen. Harga minyak acuan asal Eropa itu sempat menyentuh titik tertingginya yakni US$71,08 per barel setelah dibuka pada US$70,22 per barel.

3. Chengtun Mining & Weiming Group Akan Investasi US$645 Juta

Perusahaan asal China, Chengtun Mining Group Co. Ltd. akan menanam modal US$245 juta di Indonesia untuk memproduksi nickel matte, bahan baku untuk bahan kimia baterai kendaraan listrik.

Sebelumnya, Weiming Group China telah menandatangani kesepakatan untuk berinvestasi dalam proyek senilai US$400 juta untuk memproduksi nickel matte di Indonesia.

Melalui PT ChengMach Nickel, perusahaan akan memproduksi 40.000 ton nickel matte per tahun berdasarkan kandungan logam, kata Chengtun melalui sebuah pernyataan seperti dikutip www.mining.com dari Reuters, Kamis (2/12/2021).

4. RI Dinilai Tempat yang Tepat untuk Ekspatriat Memulai Usaha

Seiring prospek mobilitas global perlahan mulai dibuka kembali untuk karyawan, studi Expat Explorer Tahunan Ke-14 HSBC menunjukkan bahwa ekspatriat merasa optimistis tentang karier mereka di luar negeri.

Banyak yang masih bercita-cita pindah ke luar negeri untuk bekerja dan pandemi tidak mengubah ambisi mereka — 8 dari 10 ekspatriat (80%) mengatakan bahwa mereka berniat untuk terus tinggal di tempat mereka bekerja setidaknya untuk tahun depan, dengan hanya 7% yang berencana untuk kembali ke rumah atau ke negara asal.

Ketika datang ke tempat untuk mendirikan bisnis baru, hampir seperlima ekspatriat (19%) mengatakan bahwa tinggal di tempat yang baru akan membantu mereka memulai/mengembangkan bisnis baru. Tempat paling populer bagi ekspatriat pengusaha untuk memulai bisnis adalah Indonesia, Afrika Selatan, dan Bahrain.

5. Respons Kemenlu RI terhadap Klaim China atas Natuna

Kementerian Luar Negeri Indonesia merespons kebenaran adanya protes China terhadap Indonesia terkait pengeboran minyak dan latihan Garuda Shield di Kawasan Laut Natuna.

Namun juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengaku tidak bisa mengonfirmasi lebih lanjut soal protes China tersebut. Dia menyebut, nota diplomatik bersifat tertutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper