Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN ingin BUMN Karya kembali ke bisnis intinya dan meninggalkan kepemilikan jalan tol. Anak usaha di sektor tol akan diprivatisasi pada 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir tengah mengajukan upaya privatisasi anak usaha BUMN Karya di bidang jalan tol karena bagian dari restrukturisasi secara total BUMN Karya.
"Bagaimana menyeimbangkan PMN yang sudah disuntikkan, kita tahu Hutama Karya dan Waskita jumlahnya sangat besar, tapi juga keduanya mesti mulai membuka akses bermitra dengan pihak lain," urainya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021).
Lebih lanjut, Erick Thohir juga ingin memperkuat PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebagai perusahaan jalan tol, sedangkan yang lain akan kembali ke bisnis intinya.
BUMN Karya yang fokus ke EPC, pembangunan gedung, diharapkan kembali ke bisnis intinya. Erick Thohir menginginkan konsolidasi BUMN Karya menjadi kekuatan tersendiri dengan fokusnya masing-masing.
Dia mencontohkan di perbankan, BBRI fokus di desa pengembangan UMKM, BMRI di perkotaan menyasar korporasi besar. Contoh lain di sektor telekomunikasi, Telkom fokus pengembangan bisnis ke bisnis (B2B) sementara Telkomsel bisnis ke pelanggan (B2C)
Baca Juga
"Ini yang juga kita coba konsolidasikan menjadi perusahaan karya yang sehat mempunyai keahlian dan mempunya nilai tambah dalam arti ketika mereka melakukan pembangunan," paparnya.
Dia juga menyebut konsolidasi BUMN Karya juga bertujuan menyasar pasar internasional. Contohnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) memiliki kantor masing-masing di luar negeri.
Hal ini dianggap Erick Thohir sebagai pemborosan, sehingga kantor-kantor tersebut akan ditutup dan digabungkan menjadi satu kantor bersama yang terkonsolidasi.
Pasar internasional untuk BUMN Karya juga terangnya cukup menarik seperti pengerjaan sejumlah proyek di Benua Afrika, Kantor Kepresidenan Nigeria menjadi contoh hasil BUMN Karya di luar negeri.
"Kita coba lobi negara yang punya akses dana murah seperti UAE, Qatar bisa membantu pendanaan ketika karya punya proyek di Afrika. Selama ini kita kalah bersaing karena modal kita mahal," urainya.
BUMN Karya akan diminta fokus juga pengembangan bisnis di luar negeri dan melakukan konsolidasi ketika memasarkan keahliannya di luar negeri dan bisa mendapatkan dana murah.
Konsolidasi BUMN Karya ini akan dilakukan pada 2022 termasuk dengan penyuntikan PMN, restrukturisasi utang di bank Himbara seperti memperpanjang tenor, dan melepas aset tidak sesuai strategi ke swasta.
"Ada juga aset-aset tidak sesuai strategi besar dilepas ke private sector dan dia refocusing ke bisnis yang sah, bukan tidak mungkin Jasa Marga juga bisa ambil kita lihat keuangan Jasa Marga. Jadi kita coba rapikan konsolidasi perusahaan karya BUMN," terangnya.