Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Global Waswas Varian Omicron, Bursa Asia Kompak Melemah

Indeks saham Asia Pasifik mengalami koreksi secara kompak. Misalnya saja indeks Nikkei 225 turun 1,66 persen ke level 28.275, begitu juga dengan Hang Seng Composite Index yang turun 0,88 persen ke 3.728.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa indeks saham di Asia kompak terkoreksi pada perdagangan Senin (29/11/2021) akibat merebaknya Covid-19 varian Omricon yang menimbulkan kepanikan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham Asia Pasifik mengalami koreksi secara kompak. Misalnya saja indeks Nikkei 225 turun 1,66 persen ke level 28.275, begitu juga dengan Hang Seng Composite Index yang turun 0,88 persen ke 3.728.

Sementara itu Shanghai Composite Index turun 0,34 persen menjadi 3.552. Penurunan tidak luput dari indeks komposit Korea Selatan KOSDAQ Index 1,52 persen menjadi 990,56.

Adapun Straits Times Index turun 1,16 persen menjadi 3.129, FTSE Bursa Malaysia turun 0,14 persen dan S&P/ASX 200 Index turun 0,54 persen menjadi 7.239.

Dilansir Bloomberg, bursa saham regional melemah di tengah kekhawatiran investor mengenai kemungkinan dari gejolak yang diakibatkan penyebaran Covid-19 varian omicron. Mereka menantikan apakah varian ini hanya menjadi kekhawatiran yang relatif singkat dan pasar akhirnya pulih, atau apakah menjadi pukulan yang lebih besar bagi pemulihan ekonomi global.

Kekhawatiran tersebut menambah parah ketidakpastian yang diakibatkan oleh prospek kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengatasi tekanan harga.

Analis investasi senior Citigroup Mahjabeen Zaman mengatakan ketidakpastian ini membuat bank sentral mungkin dapat dengan cepat beralih ke sikap dovish jika diperlukan.

 “Buku pedoman likuiditas yang kami mainkan saat ini akan terus mendukung pasar saat kita mulai hidup dengan Covid,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg, Senin (29/11/2021).

Mahjabeen juga memperingatkan adanya volatilitas yang lebih tinggi dalam periode yang lebih singkat menjelang akhir tahun.

Saham yang diuntungkan dari pembukaan kembali perekonomian seperti sektor restoran, department store, operator kereta api dan saham perjalanan mencatatkan penurunan terbesar di Asia.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,44 persen pada penutupan sesi I (29/11) di tengah kepanikan varian omricon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper