Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom menegaskan bisnis menara telekomunikasi dan data center masih menjadi fokus perseroan dan turut berkontribusi positif terhadap kinerja kuartal III/2021.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan platform digital, data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis Telkom yang terus berkembang secara signifikan seiring meningkatnya aktivitas para pemain bisnis digital.
Platform data center dan cloud yang kuat menjadi kunci penting bagi Telkom dalam menghadirkan beragam layanan dan solusi digital untuk meningkatkan pengalaman digital pelanggan.
Emiten berkode TLKM ini mencatat pendapatan bisnis data center dan cloud hingga kuartal III/2021 sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh 19,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Telkom memiliki 26 data center yang terdiri dari 21 data center domestik dan 5 data center yang berada di luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 di Jurong, Singapura.
"Demi memberikan valuasi yang lebih besar, Telkom tengah melakukan review dan penilaian terhadap rencana konsolidasi data center menjadi satu entitas di bawah Telkom Group," urainya, Rabu (24/11/2021).
Rencana ini masih dalam tahap kajian untuk memperoleh opsi terbaik demi penciptaan nilai yang optimal baik bagi Telkom Group dan stakeholders. Adapun proses ini rencananya dapat selesai direalisasikan sekitar 2-3 tahun ke depan.
Baca Juga
Sementara itu, bisnis menara telekomunikasi, Mitratel selaku anak usaha Telkom baru saja tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021 dengan kode saham MTEL.
Mitratel berhasil meraup dana hingga Rp18,8 triliun dari aksi korporasi ini, di mana 90 persen dana dipakai belanja modal demi mengembangkan bisnis Mitratel baik secara organik maupun inorganik, sejalan dengan strategi perusahaan. Sementara 10 persen sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan kebutuhan perseroan lainnya.
Hingga kuartal III/2021, Mitratel mencatat pendapatan, EBITDA dan laba bersih double digit dengan pertumbuhan yang positif. Saat ini Mitratel mengelola lebih dari 28.079 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tenancy ratio 1,5 kali.
Menara telekomunikasi yang dimiliki Mitratel berada di lokasi strategis dengan 57 persen diantaranya berada di luar Jawa. Potensi bisnis Mitratel akan semakin baik seiring dengan kehadiran 5G yang meningkatkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.
"Selain bisnis utamanya di bidang menara telekomunikasi, Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti project solutions, managed services, fiberisasi dan digital services untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia," ungkapnya.
IPO Mitratel menjadi satu milestone penting bagi Telkom dalam memantapkan langkah sebagai digital telco.
"Hal ini juga menjadi pemacu semangat kami untuk menyiapkan milestone berikutnya, yaitu unlock value bisnis data center. Kami tengah mengkaji opsi terbaik demi value creation yang optimal agar nantinya dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam pengembangan ekosistem digital,” ungkap Ririek.