Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasnur Shipping (HAIS) Tambah Kapal Tongkang dan Tunda

Penambahan kapal sebagai upaya memperkuat armada HAIS yang selanjutnya akan mendorong kinerja perseroan.
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) meresmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) meresmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten angkutan batu bara, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) resmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.

Tongkang tersebut berukuran 330 feet dan mampu mengangkut kargo curah sebanyak 10.000 metrik ton. Dengan penambahan ini armada Perseroan menjadi 12 set armada kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut yang bervariasi, mulai 7.500 ton hingga 10.000 Metrik Ton dan 1 kapal pengangkut CPO (crude palm oil).

Direktur Utama HAIS Jayanti Sari dalam sambutannya mengungkapkan dengan penambahan armada ini perseroan akan semakin berkembang dan bisa melayani pelanggan dengan lebih baik lagi.

“Penambahan kapal tersebut juga sebagai upaya memperkuat armada HAIS yang selanjutnya akan mendorong kinerja perseroan,” ujarnya, Kamis (18/11/2021).

HAIS adalah perusahaan yang berada di bawah Hasnur Grup yang berdiri pada 1966, Hasnur Group saat ini bergerak dalam kegiatan bisnis kehutanan, pertambangan, agribisnis, media, jasa dan logistik.

HAIS tetap optimistis untuk prospek bisnis pengangkutan batu bara di tengah pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Hasnur Internasional Shipping Soma Aryaka mengatakan, prospek bisnis pengangkutan batu bara dalam 5 tahun ke depan masih akan stabil.

Hal tersebut salah satunya didukung oleh prospek kenaikan konsumsi energi di Indonesia. Menurutnya, meski pemerintah tengah gencar mengembangkan EBT, bahan bakar fosil seperti batu bara masih akan memegang peranan penting dalam sektor energi Indonesia selama beberapa waktu ke depan.

“Memang ada target konsumsi EBT 23 persen pada 2025 mendatang, tetapi tulang punggung energinya masih akan tetap batu bara,” katanya.

Kendati demikian, Arya mengatakan pihaknya juga akan mengembangkan bisnisnya pada sektor-sektor lain.

Salah satu rencana ekspansi perusahaan dalam 5 tahun mendatang adalah mengembangkan angkutan komoditas agregat.

Hal tersebut, lanjut Arya, dilakukan untuk mendiversifikasi jasa angkutan yang dapat dilakukan oleh Hasnur.

Seiring dengan hal tersebut, perusahaan menyiapkan realisasi operasional Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Pelabuhan ini akan difungsikan sebagai proyek Terminal Reguler dan Khusus Terminal untuk kepentingan multi-cargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper