Bisnis.com, JAKARTA – Minat penerbitan obligasi korporasi yang kian semarak disinyalir akan mendorong permintaan kupon yang tinggi dari investor.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan ini adalah momentum yang tepat bagi perseron untuk menggalang dana. Baik melalui skema rights issue ataupun dari sisi emisi obligasi.
“Justru menurut saya waktu yang tepat untuk galang dana karena habis pandemi membuat dana oihaj ketiga bank mencapai ribuan triliun yang berarti banyak dana menganggur dari masyarakat. Selain itu optimisme pemulihan akan menarik minat investasi masyarakat,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (9/11/2021).
Wawan menambahkan tahun depan akan ada banyak obligasi yang bakal jatuh tempo. Dalam catatannya, nilai obligasi itu mencapai Rp135 triliun antara 8 November 2021 hingga 8 November 2022.
Maka itu, dia melihat penerbitan obligasi akan menjadi semarak. Namun, dia mengingatkan investor akan meminta kupon tinggi hingga mencapai 8 persen. Hal itu untuk menutup resiko yang dihadapi oleh investor.
“Kekhawatiran obligasi korporaso adalah default terkait pandemic Investor harus berhti-hati memilih sektor yang tahan pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi,” katanya.
Selain itu, terkait right issue Wawan menilai akan ada banyak institusi yang masuk sebagai pembeli strategis. Menurutnya tidak ada masalah bagi pasar untuk menyerapnya. Sebab dia yakin pemulihan ekonomi akan mendorong minat investasi publik.
Menurutnya bila tidak tercatat pada tahun ini maka ada kesempatan tahun depan penerbitan saham baru akan ikut semarak.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa hingga Selasa 9 November pipa pencatatan right issue telah sesak oleh 40 perusahaan. Belum lagi para emiten tersebut tengah mengincar dana segar hingga triliunan rupiah.
“Adapun untuk rencana rights issue, saat ini di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp24,44 triliun,” katanya Selasa (9/11/2021).
Nyoman menambahkan diantara 40 emiten terdapat 10 perusahaan yang berencana menghimpun dana lebih dari Rp10 triliun. Salah satunya adalah perusahaan plat merah PT Waskita Karya Tbk.