Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia optimistis penggalangan dana jumbo yang dilakukan oleh PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel akan disambut positif oleh pasar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai saat ini, indikator pasar modal Indonesia masih dalam zona positif. Berkaca dari jumlah perusahaan tercatat yang melakukan fund raising di pasar modal.
Penggalangan dana juga ditopang oleh pertumbuhan jumlah investor maupun IHSG yang mengalami perkembangan relatif baik dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, Nyoman melihat stabilitas ekonomi masih tetap terjaga dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
Begitu juga sentimen positif pada perkembangan ekonomi global maupun domestik, serta dukungan regulator-regulator terkait, menimbulkan kepercayaan dan optimisme bagi para pelaku pasar modal.
“Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan penting bagi pasar dalam merespon seluruh aktifitas yang ada di pasar modal termasuk fund raising,” katanya Selasa (26/10/2021).
Nyoman mengatakan Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar. Menurutnya bila proses Penawaran Umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak.
Baca Juga
Mitratel mengincar dana segar dari IPO senilai Rp19,79 triliun hingga Rp24,9 triliun. Apabila mencapai target maksimal, IPO Mitratel akan mencatat rekor baru karena melampaui nilai IPO PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang meraih Rp21,9 triliun dari IPO pada Agustus 2021.
Di sisi lain, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa IPO Mitratel ini merupakan salah satu penataan portofolio perseroan untuk mengoptimalkan value creation sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi stakeholder.
“Sebagai penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi selama 13 tahun, Mitratel memiliki lebih dari 28.000 menara, dengan tim manajemen yang berpengalaman dan rekam jejak yang baik dalam memberikan pertumbuhan siklus industri di Indonesia,” katanya.
Ririek menambahkan Mitratel memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi terlebih dengan kehadiran 5G yang membuat kebutuhan operator terhadap menara telekomunikasi meningkat.
“Semoga langkah ini memantapkan langkah Mitratel menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar tidak hanya di Indonesia tapi juga Asia Tenggara," pungkas Ririek.