Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasien Covid-19 Turun, Kinerja Siloam Diprediksi Stabil

Pada semester I/2021, Ebitda margin Siloam sebesar 29 persen, sedangkan sepanjang tahun 2021-2023 Ebitda margin diperkirakan berkisar 26 persen-27 persen.
RS Siloam Semanggi/siloamhospitals
RS Siloam Semanggi/siloamhospitals

Bisnis.com, JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) diprediksi mencatatkan kinerja pendapatan dan Ebitda yang stabil meskipun pasien Covid-19 menurun.

Hal ini turut mendorong kinerja induk usahanya di sektor properti, yakni PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).

Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus mengatakan pendapatan SILO pada tahun 2021-2023 memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 6 persen per tahun, dengan margin bruto 45 persen-47 persen. Estimasi tersebut lebih konservatif karena penurunan kasus Covid-19 di Indonesia mulai semester II/2021.

"Pendapatan, margin bruto dan Ebitda margin SILO masih terbilang positif," tulisnya dalam riset.

Menurut Felicia, pada semester I/2021, Ebitda margin SILO sebesar 29 persen, sedangkan sepanjang tahun 2021-2023 Ebitda margin diperkirakan berkisar 26 persen-27 persen. Kestabilan Ebitda margin turut didukung layanan pasien non Covid-19.

Pada semester I/2021, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp3,81 triliun naik 51,7 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,51 triliun. SILO juga meraih laba bersih Rp292 miliar. Pertumbuhan kinerja SILO pun dipastikan bakal mendongkrak kinerja induk usahanya, yaitu LPKR.

Dalam laporan keuangan per Juni 2021, total pendapatan LPKR mencapai Rp7,23 triliun, dengan kontribusi bisnis healthcare sejumlah Rp3,81 triliun atau 52,72 persen.

Sebagai pemegang saham utama, LPKR memiliki 55,4 persen saham SILO, sehingga bakal diuntungkan dengan peningkatan kinerja pengelola RS Siloam tersebut. SILO sendiri memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.

CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady menegaskan potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.

Suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali. Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan.

"Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," paparnya dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper