Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di sektor produksi kemasan dan plastik mencatatkan kinerja yang beragam hingga penutupan perdagangan Rabu (29/9/2021).
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada melihat, pergerakan saham emiten-emiten di sektor ini tidak terlalu likuid.
"Paling kemarin-kemarin ada sempat ramai dari saham PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS) dan Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) seiring rilis berita kenaikan penjualannya. Pelaku pasar memanfaatkan momentum ini untuk masuk," kata Reza dihubungi Bisnis, Rabu (29/9/2021).
Reza menyarankan pelaku pasar untuk mencermati pemberitaan terkait dengan kinerja emiten-emiten di sektor tersebut. Menurutnya, secara industri, plastik masih dibutuhkan untuk keperluan packaging dan juga olahan untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga.
"Ketika itu semua mengalami peningkatan mungkin bisa menjadi sentimen yang baik untuk pergerakan harga sahamnya," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, saham-saham yang disebutkan Reza, yakni IMPC telah naik harganya 52,45 persen sejak awal tahun, dan mengalami penguatan 10 poin atau 0,50 persen ke level Rp2.020 pada penutupan perdagangan hari ini.
Baca Juga
Sementara YPAS, mencatatkan kenaikan 82,56 persen sejak awal tahun. Saham YPAS ditutup terkoreksi 55 poin atau 6,55 persen ke level Rp785 di penutupan hari ini.
Saham emiten plastik lainnya, yakni PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) sudah naik 15,68 persen sejak awal tahun, dengan harga penutupan hari ini sebesar Rp1.660, terkoreksi 20 poin atau 1,19 persen.
Adapun saham PT Champion Pacific Indonesia Tbk. (IGAR) telah naik 19,77 persen sejak awal tahun. Saham IGAR ditutup datar hari ini, Rabu (29/9/2021) dengan harga penutupan sebesar Rp424.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, dari emiten-emiten plastik tersebut, terdapat kecenderungan bergerak datar atau sideways pada beberapa emiten. Bahkan, kata dia, ada emiten plastik yang volumenya mini.
"Untuk YPAS kami perkirakan masih rawan terkoreksi bila kita cermati dari indikator MACD dan Stochasticnya. Untuk emiten IMPC, kecenderungannya berpeluang menguat dalam jangka pendek, meskipun dari indikatornya belum menunjukkan tanda-tanda penguatan yang valid," ujar Herditya dihubungi terpisah, Rabu (29/9/2021).
Sementara untuk PBID dan IGAR, MNC Sekuritas memperkirakan pergerakannya masih relatif sideways.
Dengan demikian, apabila investor ingin masuk ke emiten-emiten plastik ini, Herditya menyarankan untuk tetap mencermati volume perdagangannya dan pergerakan indikator ke depannya.
"Untuk target price, saya berikan untuk IMPC saja. Terdekatnya di Rp2.080, karena melihat yang lain cenderung koreksi dan sideways," ucapnya.