Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Portofolio Gemilang, Cermati Rekomendasi Saham Saratoga (SRTG)

Prospek positif emiten-emiten penghuni portofolio, termasuk rencana IPO salah satu perusahaan, akan menjadi katalis positif yang menjaga kinerja SRTG dalam beberapa waktu mendatang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan kinerja positif pada tahun ini seiring dengan kinerja portofolio investasi yang menggembirakan.

Prospek positif emiten-emiten penghuni portofolio, termasuk rencana IPO salah satu perusahaan, akan menjadi katalis positif yang menjaga kinerja SRTG dalam beberapa waktu mendatang.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, hingga semester I/2021, SRTG berhasil mencapai nilai bersih aset atau net asset value (NAV) senilai Rp46,5 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan catatan pada akhir tahun 2020 senilai Rp31,7 triliun.

Seiring dengan hal tersebut, SRTG membukukan laba bersih sebesar Rp15,3 triliun, berbanding terbalik dengan catatan semester I/2020 dimana perseroan mencatat rugi bersih Rp2,1 triliun.

Presiden Direktur SRTG Michael Soeryadjaya mengatakan performa perusahaan-perusahaan yang positif semakin meningkatkan valuasi portofolio SRTG. Performa positif tersebut juga dibarengi dengan konsistensi pembagian dividen yang semakin memperkuat fundamental bisnis perusahaan.

“Kenaikan harga saham pada portofolio perusahaan kami telah mendukung pertumbuhan NAV SRTG selama paruh pertama tahun 2021. Hal ini merupakan bukti ketahanan perusahaan-perusahaan pada portofolio kami selama masa pandemi,” jelasnya belum lama ini.

Terkait hal tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan, kenaikan kinerja SRTG utamanya ditopang oleh tren positif pada portofolio emitennya. Tercatat, mayoritas portofolio perusahaan yang dimiliki SRTG mengalami kenaikan pada semester I/2021. Kecuali MDKA.

“Ditambah lagi ADRO ada rencana aksi buy back senilai Rp4 triliun baru-baru ini, sehingga harganya naik signifikan,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (28/9/2021).

Sukarno meyakini kinerja positif SRTG masih akan tetap berlanjut hingga akhir tahun 2021. Pasalnya, kinerja keuangan emiten-emiten yang dikoleksi oleh SRTG saat ini telah menunjukkan pemulihan dari imbas pandemi virus corona.

Selain itu, ada sejumlah sentimen pendukung lain dari masing-masing sektor perusahaan seperti  melonjaknya harga batu bara untuk ADRO atau animo terhadap sektor teknologi yang berimbas positif kepada TBIG.

Seiring dengan hal tersebut, Sukarno menyematkan rating beli (buy) untuk SRTG dengan target harga Rp2.060. Menurutnya, saat ini SRTG tengah berada dalam fase uptrend sehingga memiliki potensi yang cukup baik untuk dikoleksi.

Sukarno juga merekomendasikan untuk mengkoleksi ADRO dengan target Rp1.900.

“Untuk emiten lain seperti TBIG, MPPX, MDKA, PALM, dan lainnya mungkin bisa hold dulu,” katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper