Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah mata uang kripto membukukan arus investasi masuk selama enam minggu berturut-turut setelah investor melihat tantangan peraturan baru di sektor ini sebagai peluang membeli.
Data CoinShares, pada minggu lalu (24/9/2021), menunjukkan arus investasi masuk ke sektor itu mencapai US$95 juta minggu lalu. Arus investasi ini dipimpin oleh investasi dalam Bitcoin sebesar US$50,2 juta.
Adapun, selama enam minggu terakhir, arus masuk ke kripto berjumlah US$320 juta dan sepanjang tahun kalender 2021, arusnya mencapai US$6 miliar.
Bitcoin menanggung beban sentimen negatif investor dalam dua kuartal terakhir. Kendati demikian, arus masuk ke Bitcoin sepanjang tahun kalender (year to date/ytd) tetap kuat di US$4,3 miliar.
Pada Jumat (24/9/2021), regulator China yang paling kuat mengintensifkan tindakan keras terhadap mata uang kripto dengan larangan menyeluruh pada semua transaksi dan penambangan kripto, memukul Bitcoin dan koin utama lainnya serta menekan saham-saham terkait kripto dan blockchain.
Tetapi para analis mengatakan investor pada Senin (27/9/2021) tampaknya mengabaikan berita tersebut.
Baca Juga
“Sekali lagi kami melihat beberapa ketahanan nyata dalam Bitcoin, yang pada satu tahap mendorongnya ke US$40.000,” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA di London.
Kemarin (27/9/2021), Bitcoin terakhir turun 0,2 persen pada US$43.108.
Penyedia data Blockchain Glassnode, dalam catatan penelitian terbarunya pada Senin (27/9/2021), menunjuk pada pemanfaatan yang relatif rendah dari ruang Bitcoin, yang dapat menjadi sinyal bearish dan bullish.
Dia menambahkan bahwa transaksi saat ini pada Bitcoin berada di 175.000-200.000 per hari, yang mirip dengan level yang terlihat di pasar bearish pada 2018.
Data CoinShares juga menunjukkan produk Ether memiliki arus masuk terbanyak kedua minggu lalu di 29 juta dolar AS, karena investor mencari peningkatan lebih lanjut dalam blockchain Ethereum.
Namun pada Senin (27/9/2021), dikutip dari Antara, Ether turun 2,1 persen pada US$3.000,88 dolar. Aset yang dikelola di Grayscale dan Coinshares, dua manajer aset digital terbesar, masing-masing turun minggu lalu menjadi US$38,016 miliar dan US$3,671 miliar, tertekan oleh penurunan harga mata uang kripto menyusul berita peraturan China pada akhir pekan lalu.
Dikutip dari data Coinbase pada pagi ini pukul 08.47 WIB, Selasa (28/9/2021), harga Bitcoin tercatat turun 3,93 persen menjadi Rp605,33 juta dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp11,41 kuadriliun dengan jumlah supply sebesar 18,8 miliar.
Ethereum dan Ethereum 2 juga mengalami penurunan 7,04 persen menjadi Rp41,97 juta. Kapitalisasi pasar keduanya menjadi Rp4,9 kuadriliun dengan supply 117,7 miliar.
Sementara itu, Tether membukukan kenaikan tipis 0,01 persen menjadi Rp14.270 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp978 triliun dan pasokan 68,5 miliar.