Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES : Nasib Utang Waskita (WSKT) dan Emiten Otomotif (ASII, IMAS) Disuntik Perpanjangan PPnBM

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengumumkan rampungnya restrukturisasi utang perusahaan induk, dan tinggal menyisakan negosiasi restrukturisasi utang-utang anak usaha.
Pengunjung melihat mobil-mobil yang dipamerkan saat pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4/2021)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A
Pengunjung melihat mobil-mobil yang dipamerkan saat pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4/2021)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Jalan penyelesaian tumpukan utang makin terang bagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Pada Senin (20/9/2021) emiten BUMN Karya itu mengumumkan proses restrukturisasi utang perusahaan secara induk sudah rampung seluruhnya, meliputi fasilitas kredit senilai total Rp29,25 triliun.

Bank-bank yang mendukung penuh proses restrukturisasi tersebut adalah Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTPN, Bank Syariah Indonesia, BPD Jawa Barat dan Banten, Bank DKI, dan Bank Panin.

Restrukturisasi juga disepakati WSKT dengan Bank Permata, Bank KEB Hana, Bank Shinhan, Bank CTBC Indonesia, Maybank, BNP Paribas, Bank SBI Indonesia, Bank Resona Perdania, Bank UOB, Bank of China, Bank QNB, Bank OCBC NISP, dan Bank CCB Indonesia.

cimanggis cibitung
cimanggis cibitung

Pemutaran Pier Head menggunakan teknologi Sosrobahu pada Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2./Badan Pengatur Jalan Tol

1. Jalan Terang Waskita Karya (WSKT) Selesaikan Utang Rp29,25 Triliun

Meski tidak serta merta menghapus kewajiban dan tanggungan, manajemen WSKT berjanji akan berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan segala kewajibannya pada 2025. Perseroan akan mempergencar pemenuhan dana pembayaran utang lewat divestasi sejumlah aset.

Sejauh ini, perseroan sudah merampungkan 4 dari 9 target divestasi jalan tol. Sejalan dengan potensi keuntungan hasil divestasi, proyeksi rugi operasi WSKT pada 2021, diturunkan menjadi Rp653 miliar. Pada 2022, WSKT diproyeksi mengantongi laba operasi sebesar Rp824 miliar.

Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini

2. Dapat Pelumas, Emiten Grup Astra (ASII) hingga Salim (IMAS) Siap Ngegas Lagi?

Industri otomotif sedikit bernapas lega lantaran pemerintah kembali memperpanjang diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 100 persen untuk mobil berkapasitas mesin kurang dari 1.500 cc hingga Desember 2021.

Kebijakan tersebut tercatat telah dua kali diperpanjang oleh pemerintah. Pada awalnya pembebasan pajak barang mewah mobil 1.500 cc hanya berlaku hingga Juni 2021, tetapi kemudian dilanjutkan hingga Agustus 2021.

Terakhir, Kementerian Keuangan menerbitkan aturan anyar yang menyatakan PPnBM 100 persen berlaku hingga akhir tahun atau Desember 2021. Kebijakan yang sempat diragukan ini, nyatanya telah mengerek naik utilisasi pabrik roda empat tahun ini.

Dalam catatan Kementerian Keuangan, jika dibandingkan dengan 2020, sepanjang Januari–Juli 2021, penjualan mobil dari dealer ke konsumen atau retail telah tumbuh 38,5 persen.

Dengan peningkatan penjualan tersebut, para produsen kendaraan bermotor pun dapat kembali beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi.

Namun, sinyal perbaikan kinerja yang ditunjukkan oleh emiten otomotif belum mampu mengangkat pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mampukah katalis perpanjangan PPnBM jadi pengungkit?

Pembahasannya dapat Anda baca di sini.

bank bumi arta
bank bumi arta
 

Presiden Direktur PT Bank Bumi Arta Tbk Wikan Aryono (ketiga kanan), bersama Komisaris Independen M. Sjariffudin (dari kiri), Wakil Preskom Daniel Budidharma, Preskom Rachmat MS, Direktur Hendrik Atmaja, dan Direktur Hendra Jonathan menyapa wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Endang

3. Persimpangan Jalan Bank Bumi Arta (BNBA)

Selepas menyampaikan rencana rights issue, harga saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) malah melemah.

Ditutup di level Rp1.360 per saham, harga saham BNBA merosot 4,23 persen dari posisi pembukaan. Ini merupakan penurunan harga dalam 3 hari perdagangan beruntun, sejak perseroan menerbitkan keterbukaan informasi seputar rencana rights issue jumbo mereka, Kamis (16/9).

Sebagai informasi, per 31 Maret 2021, BNBA memiliki modal inti tier 1 senilai Rp1,48 triliun. Artinya, jika seluruh saham baru sukses diserap investor, BNBA berpotensi mengerek modal intinya menembus batas Rp2 triliun.

Namun, berbeda dari rights issue kebanyakan bank mini lain, rencana penerbitan saham baru BNBA terjadi ketika perseroan belum mengumumkan mitra strategis atau calon entitas konsolidasi. Manajemen hanya mengatakan bahwa saat ini sedang ada pembicaraan serius.

Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.

erick thohir
erick thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020)./Bisnis-Abdullah Azzam

 

4. Erick Thohir & Perintah untuk Malaikat Bisnis BUMN Berburu Startup

Tak kurang dari 4 BUMN mendapat perintah lagsung dari Kementerian BUMN untuk lebih agresif melakukan pendanaan kepada startup-startup melalui unit usaha masing-masing. Keempat BUMN tersebut di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) serta PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI).

Tidak tanggung-tanggung, Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan target pendanaan terhadap setidaknya 50 startup. Masing-masing 15 startup untuk TLKM, BMRI dan BBRI, sedangkan BBNI ditarget berinvestasi di 5 startup.

Dengan kondisi sebagian perusahaan sudah memiliki beberapa portofolio startup, Erick yakin target itu realistis. Dia juga berkata bahwa ke depan BUMN akan diarahkan untuk membentuk suatu ekosistem pendukung pengembangan startup teknologi. 

“Kita akan support besar-besaran startup di Indonesia dengan kekuatan investasi,” ujarnya.

Pembahasan selanjutnya terkait wacana investasi startup tersebut dapat Anda baca di sini.

traveloka
traveloka

Model menunjukan aplikasi Traveloka di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan

 

5. Kala Dua Korporasi Indonesia Batal Gandeng SPAC untuk IPO

Strategi initial public offering (IPO) dengan menggandeng special pupose acquisition company (SPAC) sempat menjadi tren tersendiri di dunia, terutama bagi perusahaan yang akan melantai di bursa AS.

Namun baru-baru ini, beberapa perusahaan dikabarkan batal menggandeng SPAC dalam aksi korporasi mereka. Tidak terkecuali perusahaan yang berasal dari Indonesia. Mereka adalah PT Asia Vision Network (AVN) dan Traveloka.

PT Asia Vision Network (AVN), anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) mengubur sementara rencana melantai di bursa AS setelah membatalkan rencana merger dengan Malacca Straits Acquisition Company (MLAC). Padahal, sebelumnya, AVN sudah menyerahkan draf laporan registrasi ke otoritas pasar modal AS, US Securities and Exchange Commission (SEC). 

Di sisi lain, Traveloka lebih dulu mengerem hasrat IPO via SPAC pada awal September. Sebelumnya, perusahaan ini gencar melakukan negosiasi dengan SPAC Bridgetown yang didukung miliarder Richard Li dan Peter Thiel.

Sebagai gantinya, perusahaan perjalanan Asia Tenggara tersebut kemungkinan akan mengeksplorasi peluang IPO melalui penawaran umum perdana tradisional di AS. Meskipun, bila kondisi pasar pulih, Traveloka tidak menutup kemungkinan kembali melakukan diskusi dengan Bridgetown atau SPAC lain.

“Kami tetap berkomitmen untuk mewujudkan tujuan ini [IPO] dan terus mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia,” kata Head of Corporate Communications Traveloka Reza Amirul Juniarshah.

Pembahasan lebih lanjut dapat Anda baca di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper