Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Harga Emas Tembus Level US$1.800

Penguatan harga terjadi karena pelemahan dolar akibat kenaikan inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan sehingga menyebabkan ketidakpastian atas jadwal tapering Federal Reserve AS.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melanjutkan penguatan hingga menembus level psikologis US$1.800 pada akhir perdagangan Rabu pagi waktu Asia (15/9/2021).

Penguatan harga terjadi karena pelemahan dolar akibat kenaikan inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan sehingga menyebabkan ketidakpastian atas jadwal tapering Federal Reserve AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$12,7 atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada US$1,807,10 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (13/9/2021), emas berjangka naik US$2,3 atau 0,13 persen menjadi US$1.794,40 per ounce.

Emas berjangka merosot US$7,9 atau 0,44 persen menjadi US$1.792,10 pada Jumat (10/9/2021), setelah terangkat US$6,5 atau 0,36 persen menjadi US$1.800 pada Kamis (9/9/2021), dan jatuh 5 dolar AS atau 0,28 persen menjadi US$1.793,50 pada Rabu (8/9/2021).

"Emas sedang mempermainkan level 1.800 dolar AS per ounce menyusul data inflasi AS yang sedikit lebih lemah dari perkiraan," kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia di Standard Chartered Bank.

Menurutnya, latar belakang makro tetap kondusif untuk kenaikan harga lebih lanjut. Indeks Harga Konsumen (IHK) inti AS naik tipis 0,1 persen pada Agustus, meleset dari ekspektasi untuk kenaikan 0,3 persen, dan mengakibatkan dolar AS melemah. Itu adalah kenaikan terkecil sejak Februari dan mengikuti kenaikan 0,3 persen pada Juli.

"Sementara pengumuman tapering tidak mungkin sampai pertemuan FOMC November, pertemuan September akan memperkenalkan proyeksi staf, atau 'titik' untuk 2024. Titik 2024 dapat mencerminkan dua kenaikan suku bunga 2023," tambah Cooper.

Data inflasi dapat memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi dan mempertahankan suku bunga rendah. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Melesetnya [data AS] ini adalah kabar baik untuk emas, karena membuat pengumuman tapering September dari Fed lebih kecil kemungkinannya," kata Ed Moya, Analis Pasar Senior di broker OANDA.

Selain emas, perak untuk pengiriman Desember naik 8,9 sen atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 23,885 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$18,8 atau 1,96 persen menjadi ditutup pada US$938,7 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper