Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021). Investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih atau net foreign buy.
Pada masa pra pembukaan IHSG turun 0,24 persen atau 14,81 poin ke level 6080,06. Dari konstituen LQ45, sebanyak 3 saham menguat, 17 saham melemah, dan 25 saham lainnya stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG pada pukul 09.01 WIB turun 0,17 persen atau 10,37 poin ke level 6084,49 dengan dibuka turun di level 6080,06.
Sebanyak 154 saham menguat, 93 saham merah, 244 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar turun menjadi Rp7.386,06 triliun.
Investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih alias foreign net buy sebesar Rp4,29 miliar dengan aksi borong terhadap saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp3,7 miliar, membuat sahamnya naik 25 poin atau 0,08 persen ke level 32.625.
Selain itu, saham lainya, seperti PT Harum Energy Tbk. (HRUM), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) diborong asing masing-masing sebesar Rp2,7 miliar, Rp2,6 miliar dan Rp589,6 juta.
Baca Juga
Di sisi lain, investor asing menjual saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan net sell Rp5,1 miliar. Di belakangnya, aksi jual juga terjadi pada saham emiten bank MNC, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) sebesar 1,2 miliar.
Saham pendatang baru, PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) pun tercatat mengalami pelemahan paling tinggi turun 6,91 persen atau 13 poin ke level 175. Selanjutnya, ada saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) yang turun 4,88 persen.
Saham yang menguat dipimpin PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk. (ASMI) yang naik 15,08 persen atau 38 poin ke level 290. Selain itu, ada PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang menguat 12,72 persen dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) yang menguat 9,92 persen.
Head of Equity Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menjelaskan secara teknikal IHSG berhasil mengkonfirmasi whipsaw dilevel MA200 dan memberikan signal rebound pada trend positif menuju resistance upper bollinger bands.
"Momentum indikator RSI dan Stochastic menjenuh pada area dekat oversold dengan pergerakan mendatar indikator MACD memberikan signal volatilitas harga dalam bergerak terkonsolidasi masih membebani," jelasnya dalam riset, Senin (13/9/2021).
Dengan demikian, secara teknikal IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 6059-6150. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya AGII, BBRI, BBNI, ERAA, IMAS, SMGR, TINS, dan TPIA.
Di sisi lain, Bursa Asia berpotensi turun di awal pekan karena risiko pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari pandemi ditengah peningkatan sentimen yang melemahkan inflasi.
Saham AS pekan lalu mencatat penurunan terbesar sejak pertengahan Juni karena kehati-hatian investor atas tantangan pembukaan kembali ekonomi yang disorot oleh strain virus delta.
Pembaruan harga konsumen AS minggu ini akan menjadi bahan perdebatan investor ditengah rencana taper tantrum the Fed. Ketegangan Perdagangan antara AS dan China juga akan kembali menjadi sorotan investor setelah pemerintah AS mempertimbangkan penyelidikan baru terhadap subsidi China.
"Sementara itu, sejumlah data ekonomi penting China akan menunjukkan pertumbuhan yang melemah. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan," urainya.