Bisnis.com, JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mesti putar otak ekstra keras untuk mengatasi tekanan dari kenaikan cukai rokok. Perusahaan yang berbasis di Kediri di Jawa Timur tersebut pun perlu menyiapkan strategi khusus guna menghadapinya. Strategi tarik ulur apa yang dimaksud?
Tak ada pilihan selain menaikkan harga. Jawaban itulah yang terlontar dari mulut Heru Budiman, Direktur PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), ketika mendapat pertanyaan seputar strategi perusahaan untuk menghadapi tekanan tarif cukai rokok yang makin berat.
Seperti disampaikan Heru, sebagai salah satu pemain besar di industri rokok, laba GGRM memang turun cukup dalam pada tahun lalu. Tepatnya hingga kisaran 29,71 persen. Itu sebabnya pada tahun ini, perseroan mulai berani menaikkan harga sejumlah produknya.
Berita selengkapnya baca di sini.
PT Bank Jago Tbk. telah menyiapkan sederet rencana bisnis untuk ikut ambil bagian untuk mengembangkan ekosistem bank digital. Langkah itu diambil, terutama setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan regulasi yang semakin memperkuat sistem bisnis perbankan, khususnya di bank digital.
Dalam hal ini, Bank Jago mengungkapkan akan fokus untuk mempersiapkan infrastruktur digital untuk mendukung aktivitas perbankan.
Berita selengkapnya baca di sini.
Tren kenaikan harga batu bara diperkirakan menjadi sentimen negatif terhadap industri manufaktur termasuk semen karena dapat mempengaruhi ongkos produksi. Sekadar catatan, harga batu bara acuan (HBA) pada September 2021 mencapai US$150,03 per ton seiring kenaikan permintaan batu bara dari China.
Angka tersebut naik US$19,04 per ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$130,99 per ton. Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Djoko Widajatno memperkirakan, undustri semen disebut mengalami tekanan tinggi seiring naiknya harga batu bara acuan (HBA) pada September 2021.
Berita selengkapnya baca di sini.
Sejumlah emiten melebarkan sayap ke bisnis di luar tambang batu bara baik melalui ekspansi organik maupun anorganik untuk menambah tebal pundi-pundi pendapatan.
PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menjadi segelintir perusahaan yang meracik strategi diversifikasi ke bisnis di luar pertambangan batu bara.
Berita selengkapnya baca di sini.
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) optimistis untuk mengeksplorasi bisnis dengan memperluas jaringan mitra, setelah melakukan aksi penawaran umum perdana (IPO) pada 6 Agustus lalu. Sekadar catatan, Mitra Bukalapak adalah penjual offline untuk beberapa kategori produk yang ada di Bukalapak.
Dalam hal ini, Mitra Bukalapak merupakan platform B2B untuk produk fisik, virtual, dan keuangan yang memungkinkan warung tradisional dan agen individu, memiliki akses kepada distribusi pasokan yang lebih lengkap.
Berita selengkapnya baca di sini.