Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) berencana mengucurkan dana besar untuk belanja modal untuk ambil bagian dalam industri energi baru dan terbarukan (EBT),
CFO Adaro Lie Luckman menambahkan, terkait belanja modal ke depan ADRO siap investasi lebih besar ke energi baru dan terbarukan.
“Tapi kita belum bisa jabarkan berapa capex yang diperlukan,” kata Luckman dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).
Adapun, Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan ADRO sudah mulai mencoba operasi pembangkit listrik EBT di tambang Adaro MetCoal (AMC) dan sedang dalam pembangunan solar power plant yang akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
Dharma menyebutkan, ADRO sudah menerima beberapa tender dari PLN, dan ada satu tender dari dua konsorsium yang lolos.
“Kita masih menunggu RUPTLnya [Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik] keluar dulu. Intinya kami sangat tertarik dan sudah ada beberapa inisiatif yang kami jalankan, ada MoU untuk teliti green hydrogen,” imbuh Dharma.
Baca Juga
Dia melanjutkan, perseroan juga telah menempatkan pembangkit listrik renewable untuk menanggung listrik operasional.
Pada semester I/2021, ADRO mencatatkan belanja modalnya hanya US$76 juta, atau turun 15 persen dari periode yang sama pada 2020 mencapai US$115 juta. Untuk 2021, ADRO menargetkan belanja modalnya mencapai US$200 juta – US$300 juta.