Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan kinerja yang cemerlang pada semester I/2021. Rencananya, dengan penjualan yang membaik, PTBA juga akan meningkatkan pangsa untuk ekspor.
Tahun ini, emiten dengan kode saham PTBA tersebut memiliki target produksi sampai dengan 30 juta ton. Sampai dengan semester I/2021, produksinya sudah mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.
Selain itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebanyak Rp 1,8 triliun, naik 38 persen dibanding dengan periode serupa di tahun lalu yang senilai Rp1,3 triliun.
Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp10,3 triliun, meningkat 14 persen dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp 9,0 triliun.
“Dengan produksinya yang meningkat dari 25 juta ton ke 30 juta tahun ini, volume ekspornya juga akan naik,” jelas Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto pada konferensi pers, Rabu (1/9/2021).
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin menjelaskan rasio antara ekspor dan domestik secara year to date (ytd) adalah 63:37, di mana pangsa domestiknya lebih besar.
Baca Juga
“Namun, itu bukan rencana sampai dengan akhir tahun,” imbuhnya.
Rencananya, rasionya akan menjadi hampir imbang dengan 53 persen untuk domestik dan 47 persen untuk ekspor.
“Kita akan memanfaatkan momentum harga yang sangat baik karena harga saat ini kita ketahui harga terakhir global coal itu mencapai US$171,44 per ton. Sementara HPA US$130,10 per ton. Adapun, untuk top 5 negara tujuan ekspor, pertama China, Taiwan, Filipina, India, dan Vietnam,” tambahnya.
Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi menambahkan bahwa PTBA akan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi, meskipun sudah terbatas tinggal 1 tambang.
“Kita rencana tahun ini 2,1 juta ton. Tapi dengan harga yang cukup baik bisa mengoptimasi sampai 2,3 juta ton atau naik 200.000 ton,” jelas Suhedi.